Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

91 Anggota KPPS Meninggal, JK Minta Pemilu Serentak Dievaluasi

91 Anggota KPPS Meninggal, JK Minta Pemilu Serentak Dievaluasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak 2019 yang menggabungkan antara pileg dan pilpres mesti dievaluasi. Pasalnya, sudah banyak memakan korban 91 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia karena kelelahan memikul beban kerja.

Baca Juga: 12 KPPS di Jabar Meninggal, Kang Emil Usulkan Ini

JK mengatakan, beratnya beban kerja KPPS sudah dikhawatirkan sejak awal. Ternyata benar, banyak korban berjatuhan. Dia juga menyebut Pemilu Serentak 2019 adalah yang terumit dibanding Pemilu 2014.

"Itulah yang kita khawatirkan sejak awal bahwa ini pemilu yang terumit. Ternyata ada korbannya, baik di kalangan KPPS juga di kepolisian ada korban," kata JK seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan ormas Islam di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019.

JK menuturkan, pemilu serentak perlu dievaluasi agar ke depan tidak ada lagi korban jiwa. Sejurus dengan itu, ia juga meminta pemilihan calon anggota legislatif digelar tertutup oleh parpol. Jadi, masyarakat cukup memilih partai, dan partailah yang menentukan calegnya sendiri.

 

"Tentu harus evaluasi yang keras. Salah satu hasil evaluasi dipisahkan antara pilpres dengan pileg itu supaya bebannya jangan terlalu berat, termasuk juga caleg-caleg itu tertutup. Pilih partai saja, sehingga tidak terjadi keruwetan menghitung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: