Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Anak Miliarder Ini Tewas Akibat Kekejaman Bom Sri Lanka

Tiga Anak Miliarder Ini Tewas Akibat Kekejaman Bom Sri Lanka Kredit Foto: Newsamed
Warta Ekonomi, Colombo -

Akibat insiden pengeboman di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019), miliarder asal Denmark, Anders Holch Povlsen merasakan duka yang mendalam. Pasalnya, tiga dari empat anak pemilik tunggal ritel busana Bestseller itu menjadi korban dan dinyatakan tewas dari sedikitnya 290 orang korban meninggal dunia.

Bersama Anne Storm-Pedersen, Povlsen dikaruniai empat anak. Mereka tinggal di Aarhus, Denmark. Povlsen merupakan sosok yang terkenal di Eropa atas kesuksesannya di bidang bisnis. Sampai Agustus tahun lalu total kekayaan pria berusia 46 tahun tersebut diperkirakan mencapai US$6,7 miliar (Rp94 triliun).

Baca Juga: Pasca-Insiden Bom, Pihak Berwenang Sri Lanka Blokir Media Sosial

Sehari sebelum tragedi, salah satu anak Povlsen, Alma, mengunggah foto liburan bersama Astrid, Agnes, dan Alfred di depan kolam renang. “Saya dapat mengonfirmasi tiga anak Povlsen meninggal dunia. Saat ini kami meminta agar mereka diberikan privasi,” kata Juru Bicara Bestseller, Jesper Stubkier, dikutip dari Dailymail.

Povlsen bertemu Anne saat dia masih bekerja sebagai sales di Bestseller. Mereka kini sedikitnya memiliki 11 perumahan mewah dan satu istana seluas 221.000 hektare. Atas hobinya itu, Povlsen dikenal sebagai juragan tanah Inggris yang melampaui Putra Bangsawan Atholl (144 hektare) dan Pangeran Wales (130 hektare).

Povlsen mulai memperluas propertinya sejak 12 tahun lalu setelah sukses mengakuisisi Glenfeshie, tanah seluas 42.000 hektare di Taman Nasional Cairngorms, senilai 7,9 juta poundsterling (Rp144 miliar). Sumber kekayaannya tidak hanya berasal dari Bestseller, tapi juga Jack & Jones, Vero Moda, dan asos.com.

Baca Juga: Pemimpin Dunia Kecam Aksi Keji Serangan Bom Sri Lanka

Pemerintah Sri Lanka menuduh kelompok Jamaah Tauhid Nasional (National Thowheed Jamaath/NTJ) sebagai dalang di balik pengeboman itu. Mereka diduga memperoleh bantuan internasional. Sejumlah barang bukti telah disita dari sebuah kamar hotel yang diduga digunakan tersangka sebelum serangan.

Tujuh tersangka bom bunuh diri menyerang tiga hotel bintang lima dan tiga tempat ibadah umat Kristen di sejumlah titik selama malam Paskah. Komisaris Tinggi Sri Lanka untuk Inggris Manisha Gunsekera mengatakan, sebanyak 32 warga asing telah masuk dalam daftar korban tewas, termasuk delapan dari Inggris. Sisanya diduga berasal dari Belanda, Turki, Australia, dan Portugal. Data pada Senin (22/4/2019), jumlah korban meninggal sudah mencapai 290 orang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: