Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Income Investing?

Apa Itu Income Investing? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernahkah Anda membayangkan bahwa investasi dapat menggantikan pendapatan atau gaji Anda setiap bulannya? Jika belum, coba kenali apa itu investasi pendapatan atau income investing.

Investasi pendapatan adalah portofolio investasi yang mempunyai risiko relatif rendah, namun dapat terus menghasilkan pendapan bulanan bahkan tahunan secara optimal.

Pada awalnya, investasi pendapatan merujuk pada portofolio investasi bagi para janda. Dulu, wanita belum mempunyai kesempatan bekerja seperti laki-laki sehingga ketika sang suami meninggal, wanita atau janda tersebut secara finansial hanya bergantung pada asuransi jiwa dimiliki sang suami.

Baca Juga: Apa Itu Value Investing?

Nah, asuransi tersebutlah yang kemudian diinvestasikan sehingga dapat menghasilkan keuntungan setiap bulannya. Kini, konsep investasi pendapatan sudah jauh berkembang menjadi strategi yang dirancang oleh seorang investor untuk memperoleh pendapatan tetap dari portofolio investasi yang sudah mereka miliki.

Dividen dan Income Investing

Dividen bukanlah suatu yang asing dalam dunia investasi saham. Ya, dividen adalah bagian dari laba atau pendapatan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham setiap tahunnya sehingga secara tidak langsung berkaitan dengan strategi investasi pendapatan.

Bagaimanapun, dividen sangat berpeluang menjadi sumber pendapan tetap bagi seorang investor. Pasalnya, perusahaan yang pengelolaan keuangannya baik, umumnya akan secara rutin membagikan dividen setiap tahunnya kepada para pemegang saham.

Baca Juga: Apa Itu Dividen?

Nah, satu yang perlu dicermati adalah tidak semua perusahaan membagikan dividen sehingga Anda perlu melakukan apa yang disebut dengan screener saham atau pencarian perusahaan yang membayar hasil dividen tertinggi.

Meskipun begitu, seorang investor juga perlu cermat dalam melakukan analisis fundamental perusahaan sebab dalam strategi investasi pendapatan tidak ada formula khusus untuk menemukan perusahaan yang dinilai “baik”. Ya, setiap investor individu harus menggunakan keterampilan interpretatif dan penilaian pribadinya sendiri untuk mendefinisikan "perusahaan yang baik".

Instrumen Investasi dalam Income Investing

Ada tiga instrumen investasi yang paling cocok untuk gaya atau strategi investasi pendapatan, yaitu saham pembayar dividen, obligasi atau surat utang, dan properti. Mari kita bahas satu per satu tiga instrumen investasi tersebut.

1. Saham pembayar dividen

Sudah dikatakan sebelumnya bahwa dividen berpeluang menjadi sumber pendapatan tetap bagi seorang investor. Nah, untuk itu Anda perlu mempertimbangkan untuk memilih perusahaan yang hanya mendistribusikan 40% hingga 50% laba tahunan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan tersebut. Saat ini, perusahaan yang mengalokasikan 4% hingga 6% sebagai dividen sudah dianggap sebagai perusahaan yang baik.

2. Obligasi atau surat utang

Instrumen investasi jenis ini akan memberikan kupon atau keuntungan setiap tahunnya kepada para investor pemegang obligasi atau surat utang. Oleh karena itu, Anda sangat mungkin menerima pendapatan secara rutin dari pembayaran kupon tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Impact Investing?

Terlebih lagi, dalam obligasi ada kepastian kupon yang didapatkan setiap tahunnya dengan perhitungan keuntungan yang jelas karena sudah diinformasikan di awal penawaran obligasi tersebut.

Namun, Anda tidak diperkenankan untuk membeli obligasi dengan jangka waktu lebih dari lima tahun karena akan ada potensi risiko durasi, yaitu fluktuasi obligasi akibat perubahan suku bunga.

3. Properti   

Instrumen investasi properti dianggap sebagai instrumen yang paling menguntungkan. Sebab, Anda bisa menyewakan properti yang Anda miliki dan menerima pendapatan rutin setiap bulan atau setiap tahunnya.

Apalagi, instrumen properti mempunyai risiko yang lebih rendah daripada instrumen saham yang sangat fluktuatif setiap harinya. Satu pertimbangan dalam memilih instrumen properti adalah kebutuhan modal yang cukup besar untuk membeli properti tersebut, baik tanah, bangunan, kendaraan, maupun properti lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: