Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Point of Sale?

Apa Itu Point of Sale? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Point of Sale (POS) merupakan tempat di mana pelanggan melakukan pembayaran untuk barang atau jasa, dan di mana pajak penjualan dapat dibayarkan. Hal itu bisa dilakukan di tempat toko fisik, di mana terminal POS dan sistem digunakan untuk memproses pembayaran kartu, atau titik penjualan virtual, seperti komputer atau perangkat elektronik seluler.

Sejatinya, POS sering digunakan guna membantu pengelola bisnis atau pemilik usaha dalam hal mempermudah transaksi dengan pelanggannya. Melansir dari Investopedia (23/4/2019), POS berfungsi mencakup segi keamanan dalam bertransaksi maupun mendata stock barang.

Mulanya, POS adalah sebuah mesin kasir atau biasa disebut Cash Register, mesin semacam kalkulator yang dilengkapi uang dan pencetak bukti pembelian (struk), atau invoice. Namun, karena perkembangan teknologi semakin canggih, fungsi cash register tak lagi memenuhi kebutuhan untuk usaha yang memerlukan detail laporan laba rugi, stok barang dan kebutuhan custom lainnya. Dari sanalah, POS datang untuk melengkapi kekurangan.

Baca Juga: Minimalisir Diskriminasi, Amazon Go Bakal Terima Uang Tunai dalam Pembayaran

Pemanfaatan POS bisa dilihat dari konsep toko Amazon, Amazon Go, yang menyebarkan teknologi yang memungkinkan pembeli datang, mengambil barang, dan berjalan keluar tanpa melalui register, dapat merevolusi sistem POS. Selain meningkatkan kenyamanan, ini dapat memungkinkan POS, loyalitas, dan pembayaran digulirkan ke dalam pengalaman yang berpusat pada pelanggan.

Pada dasarnya, sistem perangkat lunak POS elektronik merampingkan operasi ritel dengan mengotomatisasi proses transaksi dan melacak data penjualan penting. Sistem dasar meliputi mesin kasir elektronik dan perangkat lunak untuk mengoordinasikan data yang dikumpulkan dari pembelian harian.

Baca Juga: Apa Itu Brand Awareness?

Dengan POS, Pengecer dapat meningkatkan fungsionalitas dengan memasang jaringan perangkat pengambilan data, termasuk pembaca kartu dan pemindai barcode.

Bergantung pada fitur perangkat lunak, pengecer dapat melacak akurasi harga, perubahan inventaris, pendapatan kotor, dan pola penjualan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: