Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gali Potensi Mineral Tanah jarang, Timah Anggarkan Capex Rp2,58 Triliun

Gali Potensi Mineral Tanah jarang, Timah Anggarkan Capex Rp2,58 Triliun Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Timah (Persero) Tbk (TINS) berencana untuk melakukan pengembanga bisnis perusahaan termasuk pembangunan fasilitas pemisahaan mineral tanah jarang. Untuk itu, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 2,58 triliun. 

 

“Nanti dari Rp 2,58 triliun capex, sekitar Rp 2,3 triliun akan digunakan oleh Timah, sisanya dibagikan ke anak usahanya,” ujar Direktur Keuangan Timah Emil Erminda,di Jakarta, Selasa (23/4/2019)

 

Emil menyebutkan apabila hingga saat ini perseroan berencana untuk menerbitkan obligasi guna memenuhi kebutuhan capex tahun ini. Namun, aksi tersebut masih dalam kajian perseroan. 

 

“Tentunya dari akumulasi modal dan juga dari pinjaman bank. Kami akan berusaha cari mana pembiayaan yang efisien dan efektif," tambahnya. 

 

Baca Juga: Timah Relakan 35% Laba untuk Para Pemegang Saham

Baca Juga: PT Timah Bidik Indonesia Jadi Eksportir Nomor 1 Dunia

Baca Juga: Pendapatan PT Timah Naik 19,88%, Ini Tiga Kontributor Terbesarnya

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Timah M Riza Pahlevi Tabrani menyebutkan nantinya dana capex bakal digunakan perseroan salah satunya  untuk pembangunan fasilitas pemisahan mineral tanah jarang di Tanjung Ular, Bangka Barat.

 

Nantinya, dari biji timah yang dieksploitasi perusahaan selama ini mengandung mineral tanah jarang. Mineral ini dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi bisa 3-4 kali dari logam timah.

 

 

"Jadi itu komposisinya untuk produksi magnet, buat industri strategis, industri kesehatan. Itu semua coba kita kembangkan. Kalau bisa tahun ini Allhamdulilah, kalau tidak bisa tahun depan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: