Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baru 3 Tahun Tapi Sudah Untung, Gimana Strategi Jakmall?

Baru 3 Tahun Tapi Sudah Untung, Gimana Strategi Jakmall? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdiri pada 2016, marketplace Jakmall.com menyatakan telah mendapatkan keuntungan. Sebab, perusahaan yang dirintis oleh para alumni Universitas Bina Nusantara itu memiliki strategi yang diakui berbeda dari para pemain e-commerce lainnya.

Fokus terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable) menjadi salah satu faktor di balik keuntungan yang mereka raih. Hal itu disampaikan oleh Public Relations JakMall, Rahmat Hidayat Asri, Selasa (23/4/2019).

"Di tempat kami yang dimainkan sustainable-nya untuk bertumbuh. Tahun ketiga sudah pegang keuntungan, sekaligus untuk membiayai 70 orang karyawan dan untuk kebutuhan operasional," jelas Rahmat kepada Warta Ekonomi.

Meskipun baru berusia sekitar tiga tahun, Jakmall sudah memiliki skema monetisasi. Ada tiga strategi perusahaan dalam hal tersebut.

"Monetisasi terbesar dari affiliate (reseller). Lalu dropshipper dan meningkatkan kunjungan situs lewat promosi seperti flash deal," jelas Rahmat lagi.

Baca Juga: Jadi JakMitra di JakMall Bisa Dapat Komisi, Berapa Ya?

Jadi, Jakmall memiliki penjual dan affiliate sebagai merchant-nya. Untuk mendaftar sebagai affiliate member, diperlukan biaya awal pada pendaftaran sebesar Rp350 ribu. Hingga saat ini, telah ada 22.600 affiliate member terdaftar di marketplace tersebut.

Kemudian, Rahmat menambahkan, "Kalau dropshipper yang bukan affiliate, dikenakan biaya Rp8 ribu sampai Rp15 ribu per transaksi. Lalu yang ketiga, menaikkan trafik dari flash deal."

Lebih lanjut, menurut pria itu, 10% dari affiliate member (reseller) merupakan penjual di marketplace lainnya. Jadi, penjualan di marketplace tempat reseller mereka berdagang juga meningkatkan penjualan Jakmall.

"Ketika marketplace lain bakar uang, reseller kami berjualan di sana. 10% di antara barang kami ada di situ," imbuh Rahmat.

Dalam pemaparannya kepada Warta Ekonomi, Jakmall memang mengalami pertumbuhan pengguna baru hingga 100% setiap bulannya. Sementara, merchant-nya meningkat hingga dua kali lipat setiap tahunnya.

Saat ini, mereka telah memiliki sekitar 1,7 juta pengguna aktif. Tentunya pengguna terkonsentrasi di Jabodetabek. Namun, ada pula pengguna di luar wilayah itu, seperti di Makassar dan Surabaya.

Dari segi pendanaan, pada 2016 Jakmall menerima sekitar US$500 ribu dari angel investor. Ke depannya, perusahaan tak menutup peluang untuk mengadakan putaran pendanaan dari para investor.

Baca Juga: Jakmall Dukung Pemberlakuan Pajak Bagi E-Commerce

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: