Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejahterakan Warga Sleman Lewat KUKM, Kemenkop-UKM Sinergi dengan Pemkab

Sejahterakan Warga Sleman Lewat KUKM, Kemenkop-UKM Sinergi dengan Pemkab Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) bersama Markplus.inc bersinergi dengan Pemkab Sleman dalam meningkatkan kinerja dan kapasitas SDM pelaku koperasi dan UMKM di kabupaten tersebut. Sinergi ini dilakukan mengingat wilayah tersebut mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Deputi Pengembangan SDM Kemenkop-UKM, Rulli Nuryanto mengatakan, di kabupaten ini banyak terdapat perguruan tinggi negeri yang tidak hanya dimanfaatkan masyarakat Sleman, tetapi juga penduduk dari luar Sleman, bahkan di luar DI Yogyakarta sebagai tempat menuntut ilmu.

"Banyaknya pendatang yang tinggal di Sleman untuk menuntut ilmu membuat tingkat perputaran ekonomi di wilayah ini cukup tinggi. Dan, ini menjadi potensi tersendiri untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan warga Sleman," kata Rulli di The Rich Hotel, Sleman, Yogyakarta, Selasa (23/4/2019).

Terlebih, Sleman juga memiliki potensi lain. Sebut saja di bidang komoditas pertanian dengan sejumlah produk unggulannya seperti salak pondoh, mendong, sapi potong, dan budi daya lele.

"Sleman juga banyak potensi wisata, baik itu wisata desa, budaya, alam, pendidikan sampai sejarah termasuk di dalamnya candi dan monumen. Dan, potensi wisata ini pada 2017 mampu mendatangkan wisatawan sebesar 7,2 juta orang wisatawan," paparnya.

Selain itu, lanjut Rulli, ada potensi industri dengan produk unggulan, antara lain mebel dan kerajinan kayu, pakaian jadi, serta sarung tangan kulit golf. Berbagai potensi tersebut, menurut dia, masih bisa terus dikembangkan di waktu-waktu mendatang dengan upaya serius dan kerja keras semua pihak.

Baca Juga: Kemenkop-UKM dan Kopindo Terus Gulirkan Re-Branding Koperasi

"Ini pasar yang sangat besar untuk masyarakat Sleman. Kami harapkan SDM koperasi dan UKM dapat menangkap peluang pasar tersebut. Terlebih dalam mengembangkan ekonomi, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan penurunan suku bunga KUR menjadi 7% dan pajak UMKM dari 1% dari omzet menjadi 0,5%. Kebijakan ini dapat lebih mendorong UMKM dan koperasi untuk mengembangkan usahanya," tuturnya.

Dalam sinergi ini dilakukan sejumlah kegiatan, seperti pelatihan perkoperasian di era digital, pelatihan vokasional, kewirausahaan, uji kompetensi SDM KUMKM melalui SKKNI bidang ritel koperasi, dan bimtek ketahanan usaha KUMKM. 

"Kegiatan yang kita lakukan ini bagian dari pemerataan kesejahteraan masyarakat. Karena pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi. Angka pertumbuhan ekonomi kita masih positif dan cukup baik, yaitu 5,17%, masih lebih baik dari banyak negara lain, tetapi kita juga concern terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. 

Dikatakannya, pemerataan kesejahteraan masyarakat tidak bisa terlepas dari pemberdayaan dan pengembangan sektor koperasi dan UMKM. Tidak hanya karena jumlah pelaku UMKM menjadi bagian terbesar dari pelaku usaha di Indonesia, yaitu 62,9 juta, tetapi juga karena penyebarannya di seluruh wilayah di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo, yang membuka kegiatan tersebut, mengatakan, kegiatan sinergi ini dapat terwujud dalam waktu yang singkat. Saat dirinya bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga bersama Hermawan Kertajaya pada 29 Maret 2019, tercetuslah untuk melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan kinerja dan kapasitas SDM pelaku UMKM dan koperasi di Sleman.

Baca Juga: Ingin Hapus Citra Buruk, Kemenkop-UKM Minta Koperasi Tingkatkan Kinerja

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: