Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Wisatawan Singgah, Pemkab Sebut KUKM Sleman Terus Meningkat

Banyak Wisatawan Singgah, Pemkab Sebut KUKM Sleman Terus Meningkat Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengungkapkan bahwa kondisi usaha kecil dan menengah (UKM) di kabupaten yang dipimpinnya itu terus berkembang dan dinamis.

"Salah satunya, (berkat) objek wisata Kampung Flory. Bahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman akan mengusulkan desa wisata Kampung Flory sebagai objek wisata baru populer di tingkat nasional dalam Anugerah Pesona Indonesia," tutur Purnomo dalam acara Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM dengan Pemkab Sleman, Selasa (23/4/2019).

Dia menyebutkan, tingkat kunjungan destinasi wisata di Sleman terus meningkatkan tiap tahunnya. Jika pada 2017 hanya sekitar 7,2 juta kunjungan, pada 2018 meningkatkan menjadi 8,53 juta kunjungan. Pada 2019 ini, pihaknya menargetkan sekitar 10 juta kunjungan.

Di Sleman, katanya, telah tumbuh dan berkembang sekitar 36 ribu UMKM. Karenanya, perlu terus dimotivasi dan didorong agar usahanya lebih maju. Di sinilah pentingnya peranan untuk saling bersinergi dengan pihak-pihak terkait. Juga dengan meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan kelompok masyarakat.

Baca Juga: Sejahterakan Warga Sleman Lewat KUKM, Kemenkop-UKM Sinergi dengan Pemkab

Dalam kesempatan yang sama, pemerintah melalui Kemenkop dan UKM memberikan bantuan wirausaha pemula kepada Akbar Permana, pelaku UKM yang bergerak di bidang usaha handycraf sebesar Rp13 juta, dan kepada Muhammad Alfinhadi, pelaku UKM yang bergerak di bidang usaha kuliner sebesar Rp15 juta. 

Sementara itu, bantuan pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM diberikan kepada Elita Yuniasti (usaha sembako) sejumlah Rp51 juta dan Wabut Winarto (usaha kerajinan blankon) sebesar Rp75 juta.

Penerima dana KUR, yaitu Arif Riyanto (Rp10 juta dari BRI untuk usaha counter dan servis hp), Ambar Windriati (Rp400 juta dari BNI untuk usaha industri anyaman bahan natural), Ade Kurniawan (Rp50 juta dari Bank Mandiri untuk usaha indekos), Abdul Rasyid (Rp25 juta dari BRI Syariah untuk usaha warung makan), dan Widarsasna (Rp70 juta dari BPD DIY untuk perdagangan batik).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: