Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gratiskan Suramadu Sudah, Kumpulkan Ulama Sudah, Hasilnya? Jokowi Keok di Madura

Gratiskan Suramadu Sudah, Kumpulkan Ulama Sudah, Hasilnya? Jokowi Keok di Madura Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Capres petahana Jokowi ternyata belum mampu menaklukan Pulau Madura di Pilpres 2019. Padahal, mantan Walikota Solo itu telah memberikan "perhatian khusus" di Madura seperti mengratiskan tol Suramadu di akhir tahun lalu.

Baca Juga: Jokowi Kalah di Jawa Barat, Alasannya Masuk Akal

Program itu diluar program populis lain seperti pembagian Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dana desa, Program Keluarga Harapan dan pembagian sertifikat tanah gratis.

Tak hanya itu, sebelum pencoblosan pada 17 April 2019, Jokowi juga sudah mengumpulkan dan mengundang 135 ulama se-Madura ke Istana Negara pada 13 Februari 2019. Akan tetapi segala "rayuan" Jokowi ke warga Madura tetap tak menolong perolehan suara di daerah yang terkenal sebagai pulau penghasil garam tersebut.

Berdasarkan data hasil real count sementara KPU yang di-update pada 24 April pukul 01.15 WIB, bisa dilihat rincian raihan suara masing-masing paslon di Pulau Madura sebagai berikut:

Kabupaten Bangkalan:

  • Jokowi- Amin: 13.701 suara
  • Prabowo- Sandi: 14.734 suara

Kabupaten Pamekasan:

  • Jokowi- Amin: 24.062 suara
  • Prabowo- Sandi: 86.966 suara

Kabupaten Sampang:

  • Jokowi- Amin: 7.784 suara
  • Prabowo- Sandi: 15.903 suara

Kabupaten Sumenep:

  • Jokowi- Amin: 6.461 suara
  • Prabowo- Sandi: 10.066 suara.

Tentu saja, data versi KPU itu masih bisa berubah mengingat rekapitulasi suara berdasarkan form C1 saat ini baru terkumpul sekitar 17,1 persen atau baru direkap di 22.340 TPS dari total TPS 130.179.

Menanggapi hal itu, Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nizar Zahro mengatakan warga Madura masuk kategori pemilih yang militan dalam mendukung Prabowo Subianto. Dia menyebut di beberapa TPS bahkan Jokowi-Amin tak meraih satu suara pun alias zonk.

"Itu bukan hasil quick count lembaga survei yang di TV- TV itu ya. Kami tak menggunakan itu, kami langsung real count, kita kumpulkan langsung hasil rekapitulasi per TPS berdasarkan form C1," kata Nizar kepada Warta Ekonomi, Selasa (23/4/2019).

Nizar menambahkan berdasarkan data yang dikumpulkan oleh relawan dan timnya, Prabowo-Sandi menang telak di Pulau Madura. Ia lalu mengirim data hasil rekapitulasi perolehan suara kepada Warta Ekonomi dan hasilnya Prabowo-Sandi menang tebal di daerah kunci seperti di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep.

Di Pamekasan Prabowo-Sandi unggul dengan meraih suara 85 persen, sementara Jokowi- Ma'ruf hanya meraih 15 persen saja. Sementara untuk Kabupaten Sumenep, paslon 01 hanya meraih 36,68 persen, lalu paslon 02 meraih 63,32 persen suara.

Lalu apa faktor yang menyebabkan Madura sangat sulit ditaklukan oleh Jokowi?

"Warga Madura itu tak gampang dibius program pencitraan, seperti penggratisan jembatan Suramadu. Program itu tak mampu menutupi kegagalan program kesejahteraan rezim Jokowi. Banyak petani garam mengeluh," pungkas putra asli Madura itu.

Ia juga menegaskan para kyai kampung di Madura solid mendukung Prabowo- Sandi. Sekalipun kubu petahana mengklaim warga Nahdliyin total mendukung 01 yang direpresentasikan oleh Cawapresnya, Kyai Ma'ruf Amin.

"Faktanya, kami warga Madura mayoritas semua Nahdliyin. Para kyai sudah tahu mana pemimpin yang serius membela kyai dan ulama. Usaha mengumpulkan ulama di Istana sebelum Pilpres ternyata tak mampu mengarahkan dukungan ke Jokowi. Para kyai kampung di Madura solid dan kompak mendukung Prabowo-Sandi dan hasilnya terbukti, warga Madura rasional," jelas Nizar.

Baca Juga: Pemerintah Komitmen Lindungi dan Lestarikan Bahasa Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: