PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan kinerja yang positif di kuartal pertama tahun 2019 ini. Pasalnya, laba bank yang akan diakusisi oleh Bank Mandiri tersebut tumbuh hingga 130,6% dari yang Rp163,64 miliar menjadi Rp377 miliar.
Direktur Utama BNLI, Ridha DM Wirakusumah, mengungkapkan bahwa capaian tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan penyauran kredit BNLI yang mencapai 4,7% menjadi Rp99,8 triliun di Maret 2019 lalu.
"Seluruh pencapaian ini menjadi fondasi yang penting untuk pertumbuhan berkelanjutan kedepannya," imbuh Ridha di Gedung Permata, Selasa (23/04/2019) kemarin.
Baca Juga: Akuisisi Bank Permata Sejalan dengan Single Presence Policy
Ia menambahkan, dua segmen yang menjadi kontributor pertumbuhan kredit BNLI ialah retail banking dan wholesale banking yang masing-masing tumbuh sebesar 5%.
Bukan hanya itu, BNLI juga berhasil memperbaiki rasio non perfoarming loan (NPL), di mana NPL gross tercatat sebesar 3,8%, sedangkan NPL net sebesar 1,6%.
Diakuinya, hal itu berdampak positif terhadap penurunan kebutuhan biaya pencadangan kredit sebesar 71% dari tahun lalu yang mencapai Rp465 miliar menjadi Rp133 miliar di tahun ini.
Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat sebesar 7% yang berasal dari pertumbuhan giro sebesar 2%, tabungan 3%, dan deposito 11%.
Baca Juga: 3 Tahun Lagi, Bank Mandiri Pastikan Bank Permata Akan. . .
"Pertumbuhan simpanan nasabah akan lebih diupayakan untuk dikontribusikan dari giro dan tabungan yang merupakan sumber pendanaan yang lebih stabil dan efisien," tutupnya.