Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebakaran, Angkasa Pura I Butuh Rp4 M Buat Renovasi Bandara Ngurah Rai

Kebakaran, Angkasa Pura I Butuh Rp4 M Buat Renovasi Bandara Ngurah Rai Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Angkasa Pura I (AP1) mengatakan bahwa area terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, seluas 1.949 m2 yang terbakar pada 19/04/2019 lalu telah direnovasi. Dan untuk merenovasi area tersebut, AP1 menggelontorkan dana mencapai Rp4 miliar.

Direksi AP1, Gede Eka Sandi Asmadi, mengungkapkan penyebab kebakaran yang terjadi, yaitu kegagalan miniature circuit breaker (MCB) pada panel PPG 1.2 yang disebabkan oleh akumulasi panas pada kawat terminal MCB sehingga menimbulkan percikan api.

Baca Juga: Operasional Lion Air Berangsur Normal Pascakebakaran Bandara Ngurah Rai

“Dampak atas kejadian tersebut terhadap kondisi keuangan AP1 adalah adanya biaya perbaikan kerusakan sebesar Rp4 miliar, di mana biaya perbaikan tersebut tidak mengganggu operasional AP1 secara keseluruhan,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/04/2019).

Sebagai informasi, selain menyebabkan kerusakan di area yang terbakar, kejadian tersebut juga berdampak pada penghentian sementara operasional bandara. Setidaknya ada 19 jadwal penerbangan domestik yang terganggu karena musibah tersebut.

Baca Juga: Kebakaran, Bandara Ngurah Rai Tak Beroperasi

Meskipun begitu, pihak AP1 bertindak sigap dengan menyediakan help desk di area terminal domestik dan menyiapkan terminal keberangkatan internasional untuk melayani penumpang penerbangan domestik yang akan check in.

“Calon penumpang yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan NAM Air setiba di bandara dapat langsung menggunkan konter check in nomor 1 hingga 22 di terminal domestik yang tidak terdampak kebakaran,” imbuhnya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: