Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral! Kotak dan Surat Suara Dibakar, KPU Lakukan Ini

Viral! Kotak dan Surat Suara Dibakar, KPU Lakukan Ini Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dugaan pembakaran kotak dan surat suara di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua yang viral membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) kini melakukan investigasi.

Komisioner KPU, Ilham Saputra, membenarkan pihaknya tengan menginvestigasi  kasus tersebut. Dimana kejadian itu sedang viral melalui sebuah video yang berisikan pembakaran kotak dan surat suara oleh warga setempat.

"Sekarang sedang diinvestigasi siapa pelaku pembakaran, berapa TPS kotak dan surat suara yang dibakar," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Baca Juga: "Kalau KPU Enggak Ada Uang, Harus Kita...."

Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke KPU Puncak Jaya melalui KPU Provinsi Papua. Berdasarkan konfirmasi, kasus tersebut terjadi pada 23 April 2019 di distrik Tingginambut.

"Saya sudah konfirmasi ke Ketua KPU Papua. Kejadian terjadi kemarin Tanggal 23 April 2019, di distrik Tiginambut. Pemilu berjalan lancar, kotak suara sudah disimpan di kantor distrik. Menurut pengakuan Ketua KPU Puncak Jaya via Ketua KPU Papua," jelasnya.

Saat ini, KPU  masih menunggu hasil investigasi dari KPU Puncak Jaya untuk mengambil langkah selanjutnya. "Kami masih menunggu informasi lanjutan dari KPU Puncak Jaya," imbuhnya.

Baca Juga: KPU Salah Input Data, TKN: Tinggal Diperbaiki!

Sebelumnya, beredar video di media sosial berdurasi 05.07 menit. Dalam video itu seorang pria sedang menarasikan kejadian dalam video.

"Selamat siang inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di distrik Tingginambut. Masyarakat melaksanakan pembakaran. Tolong teman-teman viralkan di medsos. Ini pelaksanaan Pilpres 2019 terburuk dalam sejarah. Di kabupaten Puncak Jaya tidak ada pilpres. Di desa-desa, di distrik-distrik semuanya surat suara diikat jadi satu oleh seorang Bupati, dikasikan ke bapak Jokowi. Ini namanya gak adil pilpres macam apa. Tidak ada pilpres cuma ada pileg. Pilpresnya diikat jadi satu. Dikasihkan ke bapak Jokowi. Memang dalam kecurangan ini gimana info bisa makmur dan maju kalau pilpresnya kaya gini. Ini penuh dalam kecurangan. Mama-mama angkat surat suara ke distrik dia akan buang," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: