Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jakmall, E-Commerce untuk Reseller dan Dropshipper

Jakmall, E-Commerce untuk Reseller dan Dropshipper Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keberadaan toko online (e-commerce) memungkinkan seseorang yang tidak memiliki toko atau stok barang bisa berjualan. Di dunia e-commerce hal seperti ini dinamakan dengan reseller. Model bisnis seperti ini terbukti dijalankan oleh banyak orang, dan menguntungkan.

Cara kerjanya, ketika ada pembeli, reseller akan membeli dari toko online lain, kemudian barang dikirimkan ke alamat pembeli. Sayangnya, banyaknya pelaku reseller membuat sebuah e-commerce terutama marketplace open source, memiliki banyak barang yang sama dengan harga berbeda-beda. Ini terjadi akibat banyak reseller, bahkan terjadi pembelian antar-reseller.

Melihat peluang dan tantangan tersebut, Jakmall hadir dengan konsep baru sebagai e-commerce untuk para reseller. Rahmad Hidayat, Public Relations Associate Jakmall, mengatakan, di toko online ini tidak ada pedagang yang tidak memiliki toko atau pun barang. Yang ada adalah pembeli reseller, artinya reseller dari e-commerce lain yang membeli produknya di Jakmall.

Baca Juga: Baru 3 Tahun Tapi Sudah Untung, Gimana Strategi Jakmall?

"Sepuluh persen barang di marketplace lain, barangnya berasal dari Jakmall," ungkap Rahmat.

Untuk melayani permintaan para reseller, lanjut Rahmat, Jakmall memiliki dua layanan, yakni affliliate atau yang biasa disebut dengan reseller dan dropshipper. Perbedaan dua layanan ini, untuk menjadi affiliate dikenakan biaya pendaftaran Rp350 di awal untuk selama satu tahun, sementara untuk pendaftaran dropshipper gratis.

Meskipun berbayar, affiliate memiliki kelebihan, tambahan harga hanya sebesar Rp4.000 per barang, sementara dropshipper dikenakan tambahan harga antara Rp8.000–Rp15.000. Kelebihan lainnya, anggota affliliate akan mendapatkan layanan customer service untuk layanan komplain pembeli dan memantau proses pengiriman barang, sementara dropshipper tidak.

Model seperti ini sebetulnya bisa dilakukan di e-commerce lain tanpa memanfaatkan fitur reseller atau dropshipper. Caranya dengan membeli produk, kemudian dikirimkan ke alamat tertentu sesuai pesanan. Dengan demikian, tidak ada penambahan harga.

Namun, menurut Rahmat, cara seperti itu banyak kekurangannya, seperti tidak eksklusif karena kemungkinan pengirim barang berasal dari toko lain. Sementara di Jakmall, reseller atau dropshipper akan mendapatkan kotak polos dengan pengirim sesuai nama toko reseller atau dropshipper sehingga pengiriman lebih eksklusif.

Baca Juga: Jadi JakMitra di JakMall Bisa Dapat Komisi, Berapa Ya?

Mengenai tambahan harga yang dikenakan, lanjut Rahmat, itu sudah terbayar dengan jaminan harga murah yang ada di Jakmall dibandingkan dengan harga di e-commerce lain. Jaminan harga murah itu, menurut Rahmat, karena dipastikan penjual di Jakmall adalah pedagang langsung, bukan reseller.

"Jadi, kalau ada reseller membeli di Jakmall, dijamin bukan dari reseller ke reseller, tapi dari pedagang langsung," jelasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: