Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Brand Equity?

Apa Itu Brand Equity? Kredit Foto: Stanford University
Warta Ekonomi, Jakarta -

Brand Equity atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai ekuitas merek adalah hal yang mengacu pada premi nilai yang dihasilkan perusahaan dari suatu produk dengan nama yang dapat dikenali bila dibandingkan dengan padanan generik.

Jelasnya, ekuitas merek merupakan aset yang menciptakan value atau nilai bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Melansir dari Investopedia (24/4/2019), ada dua hal yang harus Anda tekankan dari ekuitas merek, yakni meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas.

Bagi pemilik brand, meningkatkan kepuasan artinya mengharuskan mereka untuk terus berinovasi agar pelanggan selalu puas dan tak pernah kecewa. Sedangkan dari segi menghargai kualitas, pemilik brand atau pelanggan harus sama-sama mengetahui serta menyadari mana produk yang berkualitas dan mana yang tidak hanya dengan melihat brandnya saja.

Baca Juga: Apa Itu Point of Sale?

Ketika suatu perusahaan memiliki ekuitas merek yang positif, pelanggan rela membayar dengan harga tinggi untuk produk-produknya itu, meskipun mereka tahu pesaing bisa memberikan harga yang lebih murah.

Pada dasarnya, pelanggan rela membayar harga mahal hanya untuk mendapatkan merek dari perusahaan yang mereka tahu, kenal, dan kagumi. Dengan ekuitas merek, laba dari perusahaan tersebut kemungkinan akan lebih besar pada setiap penjualan.

Baca Juga: Apa Itu Brand Awareness?

Komponen Ekuitas Merek

Sebenarnya, ekuitas merek memiliki tiga komponen dasar, yakni persepsi konsumen, efek negatif atau positif, dan nilai yang dihasilkan. Terutama, persepsi konsumen, yang mencakup pengetahuan dan pengalaman dengan suatu merek dan produknya. Persepsi yang dimiliki oleh konsumen tentang suatu merek secara langsung akan menghasilkan efek positif atau negatif.

JIka ekuitas merek positif, baik itu perusahaan atau pun produk dan keuangannya bisa mendapatkan keuntungan. Jika ekuitas merek tersebut negatif, maka sebaliknya.

Setelah mendapatkan efek positif atau negatif, komponen akan berubah menjadi nilai yang berwujud atau tidak berwujud. Jika efek positif, maka nilai nyata terwujud sebagai peningkatan pendapatan atau laba dan nilai tidak berwujud direalisasikan sebagai pemasaran kesadaran atau niat baik. Bagaimana jika efeknya negatif? Tentu, nilainya pun negatif.

Menumbuhkan Ekuitas Merek

Baca Juga: Simple! Begini Trik Jitu Pemasaran Bisnis Skala Kecil

1. Respon

Respon berbeda dari pelanggan terhadap produk atau jasa membantu dalam menentukan ekuitas merek. Cara pelanggan berpikir tentang merek dan menganggapnya berbeda dari merek lain akan menghasilkan respons positif untuk merek tersebut dan akan berkontribusi pada niat baiknya.

Misalnya, pelanggan memiliki respons positif terhadap laptop Mac karena perangkat lunak anti-virusnya.

2. Pengetahuan merek

Respons dapat dihasilkan hanya jika pelanggan memiliki pengetahuan yang cukup tentang merek. Dengan demikian, pengetahuan merek sangat penting untuk menentukan ekuitas merek. Pengetahuan merek mencakup pemikiran, perasaan, informasi, pengalaman, dll. Yang membentuk hubungan dengan merek.

3. Pemasaran merek

Respons pelanggan yang berbeda yang menambah nilai merek semata-mata bergantung pada pemasaran merek. Merek yang kuat menghasilkan pendapatan besar bagi organisasi dan pemahaman yang lebih baik tentang produk di antara para pelanggan.

Baca Juga: Bali Dukung Wacana Konser Artis Internasional di Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: