Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Kilang Ramah Lingkungan Terus Dikebut, Progresnya?

Proyek Kilang Ramah Lingkungan Terus Dikebut, Progresnya? Kredit Foto: Antara/Idhad Zakaria
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) optimistis pembangunan megaproyek kilang ramah lingkungan dapat terlaksana dengan lancar sehingga mampu memenuhi kebutuhan BBM dan petrokimia dalam negeri.

Proyek-proyek kilang itu akan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar Pertamina dari saat ini sebesar 600.000 barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari.

Megaproyek kilang tersebut adalah empat proyek perluasan (refinery development master plan/RDMP), yakni RDMP refinery unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, RDMP RU VI Balongan, RDMP RU II Dumai, serta dua proyek pembangunan kilang minyak dan petrokimia (grass root refinery/GRR) Tuban dan GRR Bontang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan, Pertamina mempercepat penyelesaian proyek-proyek kilang tersebut agar segera memberi manfaat bagi negara, di antaranya menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, mengurangi impor BBM dan petrokimia, serta meningkatkan cadangan devisa dan penerimaan pajak.

"Megaproyek kilang minyak ini akan mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat keuangan negara," jelasnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (24/4/2019).

Baca Juga: Sinergi dengan PLN, Pertamina Kilang Dumai Hemat Biaya Operasional Rp1,6 Miliar per Bulan

Menurut Ignatius Tallulembang, tahapan setiap proyek lebih cepat dari jadwal normal. Hal tersebut terlihat pada rincian pencapaian inisiatif dan rencana strategis ke depan megaproyek-megaproyek kilang Pertamina tersebut.

Menurutnya, pada 2018 GRR Tuban telah mencapai sejumlah target strategis, antara lain penyelesaian bankable feasibility study (BFS), tender seleksi process licensor, general engineering design (GED), dan front end engineering design (FEED), serta izin penetapan lokasi lahan eks-masyarakat seluas 493 ha dari Gubernur Jawa Timur.

Target selanjutnya, penandatangan kontrak process licensor, general engineering design consultant, dan PMC, pengoperasian perusahaan patungan secara penuh, pelaksanaan pembebasan lahan tahap II, dan pelatihan tenaga kerja lokal.

Untuk RDMP Balikpapan, lanjutnya, pencapaian strategis pada 2018 antara lain penandatanganan kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) ISBL OSBL pada 10 Desember 2018, penyelesaian pekerjaan pendahuluan (early works) tahap I seperti apartemen, site development tahap I dan jetty, persetujuan FID RDMP tahap I dan II, perolehan izin Amdal, serta pelatihan 924 tenaga kerja lokal.

Langkah selanjutnya dari RDMP Balikpapan, antara lain pelaksanaan EPC ISBL OSBL, pendirian PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), penyelesaian early works tahap II seperti site development tahap II dan Lawe-lawe, pengendali banjir kilang dan apartemen, serta modifikasi 34 unit tangka, dan penyelesaian bidding paket EPC Lawe-lawe.

Proyek RDMP Cilapap, pencapaiannya antara lain perolehan sejumlah izin seperti penetapan lokasi, Amdal, RTRW, dan relokasi fasilitas publik, pembebasan lahan KIC, studi GED, memperoleh konfirmasi pendahuluan tax holiday, dan perolehan izin prinsip spin off aset RU Cilacap dari Menteri BUMN.

Target ke depan RDMP Cilacap antara lain penyelesaian kesepakatan JVDA dan valuasi aset dengan mitra Saudi Aramco, persetujuan pre-investment decision, pelaksanaan early works seperti site development, rute ulang jalan, dan fasilitas umum, serta penyelesaian engineering proyek.

Baca Juga: Kilang RU III Plaju Pertamina Hasilkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: