Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuh 10,1%, Berapa Laba Bersih BCA di Triwulan I 2019?

Tumbuh 10,1%, Berapa Laba Bersih BCA di Triwulan I 2019? Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,1% mencapai Rp6,1 triliun dibandingkan Rp5,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyampaikan, pertumbuhan pendapatan operasional (top-line) yang positif pada kinerja keuangan triwulan I 2019 ditopang oleh pertumbuhan kredit dan peningkatan fee based income.

Adapun pendapatan operasional bank, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tumbuh 13,7% menjadi Rp16,7 triliun pada triwulan I 2019 dibandingkan Rp14,7 triliun pada tahun sebelumnya.

Pendapatan bunga bersih meningkat 11,2% yoy menjadi Rp12,0 triliun. Sementara pendapatan operasional lainnya tumbuh 20,7% yoy menjadi Rp4,7 triliun pada triwulan I 2019.

"Kami melihat adanya peningkatan jumlah transaksi sebesar 25,8% yoy, terutama didukung pertumbuhan transaksi mobile banking dan intemet banking," ujar Jahja saat Analyst Meeting BCA.

Baca Juga: Finally! BCA Buka-Bukaan Soal Akuisisi Bank Royal Rp1 Triliun

Pada triwulan I 2019, portofolio kredit meningkat 13,2% yoy menjadi Rp532 triliun, ditopang oleh pertumbuhan kredit usaha pada segmen korporasi sebesar 15,8% yoy menjadi Rp207,8 triliun dan komersial dan UKM yang meningkat 14,7% yoy menjadi Rp184,7 triliun. BCA mencatat laju pertumbuhan kredit investasi yang tinggi sebesar 20,3% yoy pada Maret 2019.

Meskipun dihadapkan pada tantangan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, kredit konsumer tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp139,7 triliun. Pada segmen konsumer, KPR tumbuh 11,3% yoy menjadi Rp86,5 triliun dan KKB (termasuk entitas anak) meningkat 0,4% yoy menjadi Rp48,0 triliun di triwulan I 2019. Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit tumbuh 9% yoy menjadi Rp12,9 triliun.

Di sisi lain, rasio keuangan utama tetap solid pada triwulan l 2019. Rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) berada pada level yang sehat masing-masing sebesar 24,5% dan 81%.

Rasio kredit bermasalah (NPL) berada dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima pada level 1,5%. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat pada level yang memadai sebesar 171,4%.

Dengan mempertahankan keunggulannya dalam perbankan transaksi, BCA dapat membukukan pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA) sebesar 7,2% yoy menjadi Rp483,7 triliun, berkontribusi 76,8% terhadap total dana pihak ketiga. Deposito naik 10,1% yoy menjadi Rp145,9 triliun. Total dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp629,6 triliun, tumbuh 7,9% yoy.

"Secara konsisten, kami mencermati dinamika bisnis. Posisi permodalan yang kuat, kecukupan likuiditas, dan kualitas kredit yang sehat merupakan faktor utama bagi pertumbuhan bisnis ke depannya. Sejalan dengan kemajuan teknologi serta perubahan kebutuhan nasabah, BCA terus mengembangkan produk dan layanan dengan berfokus pada peningkatan customer experience dan kenyamanan nasabah," tutur Jahja.

Baca Juga: Habis Akuisisi Kok Saham BCA Babak Belur?

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: