Bos Astra: Penjualan Mobil Lesu karena Wait and See Pemilu

Warta Ekonomi, Jakarta -

Manajemen PT Astra International Tbk (ASII) mengakui bahwa momen pemilu serentak 17/04/2019 lalu memengaruhi atmoster penjualan otomotif di Indonesia, khsusunya untuk kuartal pertama tahun 2019 ini.

Direktur Astra, Johannes Loman, mengungkapkan bahwa pemilu telah memicu konsumen untuk bersikap wait and see sehingga menahan daya beli masyarakat terhadap barang-barang dengan harga yang cukup mahal, di mana mobil termasuk di dalamnya.

Baca Juga: Alokasikan Capex Rp30 T, Astra Jatahkan Buat Gojek?

“Untuk penjualan mobil memang di kuartal pertama ini terjadi penurunan sekitar 13%. Jadi, kalau kita lihat memang faktor utamanya adalah terjadinya wait and see jelang pemilu untuk harga barang-barang yang cukup mahal, termasuk mobil di sini,” imbuh Johanes Loman dalam konferensi pers di Menara Astra, Jakarta, Kamis (25/04/2019).

Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto, menambahkan, secara nasional memang penjualan mobil turun 13%, namun untuk penjualan mobil Astra sendiri hanya turun 5% menjadi 134 ribu unit. Meskipun begitu, diakuinya pangsa pasar Astra justru mengalami kenaikan di kuartal pertama ini dari 49% menjadi 53%.

Baca Juga: Ashiap! Laba Naik 15%, Astra Tebar Dividen Rp8,6 Triliun

Lain halnya dengan penjualan mobil, Astra membukukan kenaikan pada penjualan kendaraan roda dua (motor) sebesar 19% menjadi 1,3 juta unit melalui entitas anak usahanya, yaitu PT Astra Honda Motor.

Manajemen Astra optimis kinerja Astra Grup di tahun 2019 ini akan tumbuh membaik. Adapun target penjualan mobil dan motor di tahun 2019 ini masing-masing sebesar 1.150 unit dan 6,3 juta unit.