Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemimpin Masa Depan Dibutuhkan di Era Revolusi 4.0

Pemimpin Masa Depan Dibutuhkan di Era Revolusi 4.0 Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mampu menjadi pemimpin perusahaan masa depan, keahlian yang sangat dibutuhkan saat ini dalam menghadapi perubahan bisnis yang sangat cepat adalah kemampuan melihat masa depan. Untuk memiliki kemampuan tersebut, dibutuhkan sebuah model baru untuk kepemimpinan perusahaan yang siap menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan.

“Model baru yaitu dimensi ADAPT yang terdiri dari kemampuan mengantisipasi, menggerakkan, mempercepat dan membentuk kemitraan dan membangun kepercayaan,” ungkap Denny Turner, Partner, Korn Ferry Indonesia.

Baca Juga: Hanya 20% Pemimpin Mampu Hadapi Tantangan Masa Depan

Denny menjelaskan, pemimpin perusahaan yang siap menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan mampu mengantisipasi dan menciptakan tren baru serta dapat mengidentifikasi peluang sebelum para pesaing menyadarinya. Mereka mampu memimpin perusahaan melewati tantangan disrupsi serta berani berinovasi, membangun kemitraan dan kepercayaan.

Menurut Denny, sebenarnya calon-calon pemimpin perusahaan di masa depan dapat ditemukan di dalam perusahaan dan saat ini mereka masih berada di jenjang atau level bawah. Untuk mempercepat kesiapan calon-calon pemimpin perusahaan di masa depan, perusahaan harus melakukan perubahan besar dalam program pengembangan SDM mereka. Perusahaan harus lebih berfokus dalam tour of duty dengan menugaskan para pemimpin muda untuk menjalankan inisiatif strategis perusahaan dan mengikutsertakan mereka dalam program magang tingkat internasional pada berbagai perusahaan terkemuka di negara-negara lain.

Baca Juga: Menkeu Paparkan Strategi Pengembangan SDM di Cornell University

“Dengan demikian para calon pemimpin perusahaan di masa depan memperoleh kemampuan yang dibutuhkan dengan menyediakan sebuah ekosistem yang terbuka untuk ide-ide baru, inovasi dan kolaborasi,” tambah Denny.

Menurut Denny, kemampuan menghasilkan ide baru, inovasi dan kobalobari dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui transformasi digital di industri dan bisnis. Perkembangan teknologi digital yang kian canggih di seluruh sektor industri, termasuk Revolusi Industri 4.0 akan meningkatkan produktivitas yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Era Industri 4.0 memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi Indonesia untuk menjadi salah satu dari 10 kekuatan ekonomi terbesar di dunia berdasarkan PDB pada tahun 2030. Pada tahun 2021, transformasi digital akan menambahkan sekitar 22 miliar Dollar AS terhadap produk domestik bruto (PDB/GDP) Indonesia, dan meningkatkan tingkat pertumbuhan sebesar 0,4% per tahun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: