Apa Sih Kata Warganet Soal MRT Jakarta?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Penantian warga Jakarta selama 34 tahun terjawab semenjak Mass Rapit Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta resmi diluncurkan pada 24 Maret 2019 lalu. Antusiasme ini tentunya tak luput dari perbincangan di media sosial akhir-akhir ini.

Perusahaan media intelligence Isentia menangkap perbincangan terkait MRT di media sosial sebanyak 238.700 buzz sejak 1 Maret hingga 20 April 2019.

Dari perbincangan sebanyak 90,2% yang berlangsung di Twitter ini, Isentia menemukan topik 'Tarif MRT' yang paling banyak dibahas oleh warganet.

"Kami menemukan netizen sangat antusias men-share kembali daftar tarif resmi dari MRT. Selain itu, banyak pula netizen yang membahas dan bertanya satu sama lain, 'gimana sih cara beli tiket MRT? Bisa tap pake kartu X kah?', kurang lebih seperti itu," jelas Rendy Ezra, Insights Manager Isentia, melalui siaran berita, Jumat (26/4/2019).

Baca Juga: MRT Terapkan Denda untuk Pengguna yang Model Begini...

Masih terkait tarif, 'Bank DKI' juga banyak di-mention di media sosial karena mendukung sistem pembayaran tiket dengan JakCard. Selain itu, topik mengenai 'Toilet Umum' juga ramai diperbincangkan.

Meski banyak netizen memberikan respons positif terhadap fasilitas toilet yang memadai dalam stasiun MRT, tak pelak ada juga yang menyinggung soal bau pesing di dalam kereta pada awal April lalu. 

Soal penumpang MRT juga menjadi bahasan viral tersendiri bagi netizen. Dari total 2.222 buzz terkait penumpang MRT, 12,2% dari buzz tersebut mengeluhkan soal kelakuan warga yang 'piknik di MRT', diikuti dengan kelakuan yang 'bikin elus dada' sebanyak 3,2%, 'lesehan' 3,1%, (bikin) 'malu' 2,7%, serta kata 'ndeso' juga muncul sebesar 2,5% dari total buzz seputar penumpang MRT.

Stasiun MRT yang paling banyak disebut di medsos, yakni Bundaran HI dan Lebak Bulus sebagai stasiun awal dan akhir, mendapatkan mention paling banyak, masing-masing sebesar 64,6% dan 17,2% dari total 8.826 buzz terkait.