Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Earned Media?

Apa Itu Earned Media? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Earned media atau yang diketahui sebagai media gratis merupakan media yang mencakup publisitas yang diperoleh dari mulut ke mulut, buzz, ulasan, liputan berita, komentar, umpan balik, likes, mentioned, share, dan berbagai upaya promosi selain dari iklan media berbayar atau branding media yang dimiliki.

Melansir dari Crazyegg (25/04/2019), singkatnya, earned media adalah publisitas apa pun yang dibuat oleh pihak ketiga untuk merek Anda.

Jeffrey Dachis, salah satu pendiri Razorfish mengatakan, "Merek-merek masa depan akan dibangun di atas pemasaran yang otentik dan berbasis advokasi yang kemudian diperkuat melalui pemasaran yang dimiliki dan dibayar. Berbeda dengan situasi saat ini, earned media akan mendorong media berbayar dan dimiliki."

Baca Juga: Apa Itu Brand Valuation?

Dalam strategi marketing communication, earned media beriringan dengan istilah lain, yakni paid media, owned media, earned media, yang biasa disebut dengan istilah POE.

Paid media merupakan media yang berbayar, sedangkan owned media merupakan media yang kita miliki. Paid media adalah pemasangan iklan-iklan di berbagai media dengan pembelian space berbayar bisa di TV, koran, majalah, radio, online, dll. Owned media adalah media yang dibuild oleh brand sendiri dan contentnya dikontrol oleh media tersebut, misalnya corporate website, microsite, blog, facebook, twitter, fanpage, dan majalah korporasi.

Singkatnya, dalam strategi marketing, metode apapun yang digunakan baik paid atau pun owned, tujuannya sama, yakni menghasilkan earned media.

Kenapa harus fokus pada earned media?

Pertama, informasi yang paling tepercaya berasal dari pelanggan Anda yang sangat puas, bukan dari slogan pemasaran Anda. Ulasan, berbagi, posting, dan umpan balik pelanggan adalah bagian dari konten yang dibuat pengguna Anda, di mana mereka memainkan peran penting dalam keseluruhan strategi pemasaran tersebut.

Baca Juga: Catat Ya! Ini Waktu Paling Pas Buat Kamu Posting Dagangan di Media Sosial

Selanjutnya, media sosial telah meledakkan jumlah absolut dan jangkauan media yang diterima. Orang tidak akan pernah bisa membeli pelanggan dan pendapat mereka. Jadi dari mulut ke mulut (Word of Mouth) mereka berfungsi dengan baik.

Artinya, apa pun yang dibagikan pelanggan di jejaring sosial berpotensi menjangkau jutaan orang, semua berkat kekuatan dan keajaiban platform media sosial, seperti Twitter, Facebook, LinkedIn, Instagram, Google Plus, dan lainnya. Sembilan puluh dua persen konsumen mengatakan bahwa mereka mempercayai media yang dihasilkan, sementara hanya setengah yang percaya iklan yang dibayar.

Baca Juga: Apa Itu Call to Action?

Terkahir, earned media penting karena konversi terjadi ketika pengunjung situs web Anda bertindak berdasarkan Call to Action Anda. Ketika merek Anda telah mendapatkan pujian positif dari sumber yang tidak dibayar, tingkat konversi menunjukkan angka yang lebih baik.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: