Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Era Industri 4.0 Saatnya Milenial Kelola PLN

Di Era Industri 4.0 Saatnya Milenial Kelola PLN Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Padang -

Agar dapat menjaga daya saing di era industri 4.0, pekerjaan besar PT PLN (Persero) seharusnya bisa dikelola dan dipimpin kelompok demografi berusia muda (milenial). Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Paripurna P Sugarda, dalam keterangan resminya yang diterima di Padang, Jumat (26/4/2019). 

 

Paripurna mengatakan, upaya PLN untuk mengoptimalkan program elektrifikasi nasional harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan di bidang industrialisasi.

 

"Upaya itu termasuk kegiatan mendorong kemajuan teknologi dan inovasi, karenaa masih banyaknya pekerjaan besar dalam kelistrikan nasional," ujarnya. 

 

Pada seminar dan employer branding PLN di Yogyakarta, kemarin, Paripurna menyebutkan, saat ini sebanyak 70 persen pekerja PLN masuk ke dalam kategori kelompok milenial. Dia menilai, era digital telah memicu shifting kegiatan bisnis menuju aktivitaas berbasis online technology.

 

Baca Juga: Di BUMN Marketeers Awards 2019, PLN Group Raih 10 Penghargaan

Baca Juga: Tiga Pejabat PLN Diperiksa KPK

Baca Juga: Bangun Infrastruktur Kelistrikan 35 GW, PLN Peroleh Sindikasi Rp16,75 Triliun

 

Sementara itu, menurut General Manager PLN Distribusi Jawa Timur, Bob Saril, PLN akan terus mengoptimalkan kontribusi bagi pembangunan nasional melalui penetapan tarif listrik kompetitif yang akan mendorong geliat di sektor perindustrian dan dukungan infrastruktur kelistrikan.

 

"Hal tersebut akan mendorong masuknya investasi, sehingga sektor industri mampu bertumbuh, akhirnya lapangan pekerjaan akan tersedia. Itulah sebabnya listrik menjadi faktor penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi," tutur Bob.

 

Menurut Bob, tantangan bisnis di era disruptif saat ini harus mampu mengantisipasi perubahan yang mengglobal di tengah geliat industri berbasis teknologi digital. Dia menyebutkan, berdasarkan data World Economic Forum (WEF), era otomasi dan distrupsi teknologi akan menghilangkan lima juta pekerjaan.

 

Berbagai pekerjaan yang hilang tersebut berada di bidang perkantoran dan administrasi; manufaktur dan produksi; konstruksi dan tambang; seni desain, entertainmen, olahraga dan media; bidang hukum serta instalasi dan pemeliharaan.

 

Sementaran pekerjaan baru yang akan muncul ada di bidang bisnis dan finansial; manajemen; komputer dan matematika; arsitektur dan teknik; penjualan secara daring serta bidang pendidikan dan pelatihan.

 

Menurut Bob, upaya merespons pertumbuhan aplikasi industri 4.0 di berbagai sektor industri, maka PLN sudah mulai melakukan berbagai penyesuaian melalui penggunaan teknologi sensor secara masif dan pengolahan big data untuk mempercepat pengambilan keputusan secara tepat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: