Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sayang, Jika PA 212 Harus Membohongi Umat

Sayang, Jika PA 212 Harus Membohongi Umat Kredit Foto: Antara/Nando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah Zubir menyayangkan rencana Alumni Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) menggelar Ijtima Ulama III dalam rangka menyikapi kecurangan Pemilu 2019.

Inas Nasrullah menilai, seharusnya Alumni PA 212 tidak melakukan gerakan yang bermuatan politik praktis. Bahkan menurutnya, hal tersebut hanya akan “membohongi umat”.

 Baca Juga: Klaim Kemenangan Prabowo 80%, PSI: Besok 212%?

"Jadi sekarang ini bahwa 212 zaman dulu bilangnya mereka tidak berpolitik, tapi sekarang nyatanya berpolitik," ujar Inas Nasrullah Zubir kepada Okezone, Minggu (28/4/2019).

Sambungnya, "Kalau buat TKN sih tidak ada masalah, cuma akhirnya bahwa 212 ini sudah membohongi umat gitu, mendustai umat bahwa peregerakan mereka saat ini pergerakan terhadap kemajuan Islam, tapi tujuan mereka sekarang sudah ke arah politik praktis," kata dia.

Baca Juga: Soal Ijtimak Ulama Jilid III, Istana Bereaksi

Politikus Partai Hanura ini berharap Alumni PA 212 tidak membuat makar dengan menggelar Ijtima Ulama III. Dia menyarankan pihak yang ingin protes menyampaikannya ke hadapan Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Kalau mereka ingin mengganggu pemilu maka mereka itu akan berbuat makar. Jadi saya harapkan Ijtima Ulama ketiga itu tidak untuk melakukan perbuatan makar, yaitu menganggu proses tahapan pemilu karena proses tahapan pemilu sudah diatur oleh Undang-Undang," ujarnya.

"Jangan sampai Ijtima itu nantinya hanya akan melakukan misalnya menggerakkan people power, tapi tidak mau ke MK segala macam, artinya bahwa Ijtima Ulama sudah menggerakkan massa untuk berbuat makar, dan itu sebenarnya tidak dibenarkan dalam agama Islam," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: