Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Upaya Indonesia Pertahankan Gelar Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia

Upaya Indonesia Pertahankan Gelar Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia Kredit Foto: Liveaboard.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar belum lama ini dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI). Peringkat ini dihuni Indonesia bersama negara tetangganya, Malaysia, dengan skor 78.

Pada acara Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest) 2019: Halal Lifestyle di Era Milenial yang digelar di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019) lalu, Sekretaris Dewan Pengarah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mempertahankan posisi tersebut.

Usaha ini pun dilakukan untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah dan mendorong optimalisasi produk halal buatan sendiri melalui industri halal.

Baca Juga: Bos Bappenas Ajak Milenial Geluti Bisnis Halal

"Pemerintah akan mendorong sertifikasi halal, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, memastikan infrastruktur, dukungan teknologi informasi dan regulasi bertaraf internasional, membangun jaringan platform, serta memperkuat integrasi paket wisata," beber Kepala Bappenas melalui siaran berita yang diterima di Jakarta.

Selanjutnya, pemerintah juga akan meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap produk halal, melindungi hak cipta, dan menginisiasi inovasi produk berorientasi ekspor agar mendapat pengakuan internasional terhadap konten lokal keislaman Indonesia.

Asal tahu saja, pada 2015 Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara ramah Muslim. Lalu naik ke peringkat keempat pada 2016. Di 2017 Indonesia mendapatkan peringkat ketiga dan pada 2018 berada di peringkat kedua.

Baca Juga: Alhamdulillah, Indonesia Mejeng di Peringkat 1 Destinasi Wisata Halal

Laporan GMTI ini mencakup 130 destinasi secara global, baik negara OKI maupun negara-negara non-OKI, yang menganalisis kesehatan dan pertumbuhan berbagai destinasi wisata ramah muslim berdasarkan empat kriteria strategis, yaitu akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: