Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kimia Farma dan Aruna Industri Bintan Pasarkan Produk HPI

Kimia Farma dan Aruna Industri Bintan Pasarkan Produk HPI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma bekerja sama dengan PT Aruna Industri Bintan memasarkan produk turunan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dengan merk Forayya dan sebagainya, yang dirintis sebagai produk dengan kandungan sumber protein ikan.

Penandatangan MoU antara PT Aruna Industri Bintan yang diwakili Direktur Utama Yogie Arry dan PT Kimia Farma yang diwakili General Manager Wisnu Sucahyo Eko tersebut disaksikan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria br Simanungkalit beserta Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochidim, Staf Ahli Menteri Bidang Sosio-Antropologi Tukul Rameyo.

Kedua perusahaan ini mendukung program prioritas nasional dalam pencegahan stunting. Istimewanya, produk ini berbahan baku lokal dan merupakan alternatif protein berbahan baku ikan, selain protein susu, kedelai, dan kacang hijau. HPI dinilai sebagai hasil bioteknologi yang cocok dikembangkan di Indonesia sebagai negara maritim. 

Kawasan ini bertansformasi menjadi salah satu alternatif destinasi wisata bahari yang memiliki daya saing pada pemanfaatan keunggulan produk berbasis kelautan dan perikanan yang ditawarkan melalui paket wisata tematik. Tawaran wisata tematik, antara lain melalui BeKarang, Melamun, Sea Cucumber Collagen Factory, Longdrip Café, Klat, dan Art Bar Soap.

Baca Juga: UKM Bioteknologi Dikembangkan untuk Sejahterakan Warga Pesisir Kepri

Selain memanjakan pengunjung dengan wisata alam berupa kunjungan ke area pembesaran dan penangkapan teripang, kunjungan pabrik pengolahan teripang menjadi kolagen, pengunjung juga mendapat layanan spa serta kuliner dan oleh-oleh yang semuanya berbasis produk bioteknologi kelautan dan perikanan. 

Dimulai dari produk olahan yang dihasilkan PT Aruna Industri Bintan dan koperasi seperti HPI yang menghasilkan produk turunan, seperti biskuit, mie sagu pandai, sereal, kolagen dari teripang dengan produk turunan kopi kolagen, kosmetik, minuman kesehatan dan sebagainya, serta albumin dari ikan gabus, kawasan ini bertransformasi menjadi kawasan alternatif wisata bahari bagi Kepulauan Riau. Namun, perlu dukungan seluruh pihak agar semakin baik dan komersial menyejahterakan masyarakat sekitar.

"Kami berharap MoU PT Aruna Industri Bintan dan PT Kimia Farama ini dapat bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat dan menjadi ikon serta kebanggaan Kepulauan Riau dan Indonesia," kata Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun, Senin (29/4/2019).

Nurdin berharap penandatangan MoU ini menjadi wadah penting dalam pembinaan masyarakat nelayan yang saling menguntungkan antara masyarakat dan pengusaha. Selain itu, ia menyebutkan Kepulauan Riau adalah provinsi maritim dan bahari sehingga segala potensi di wilayah tersebut seperti potensi kelautan, perikanan, dan pariwisata dapat membangkitkan potensi maritim Indonesia.

Baca Juga: Gunakan Teknologi AI, Peneliti Bioteknologi Luncurkan Sistem untuk Prediksi Usia

Selain penandatangan MoU, Gubernur Kepulauan Riau sekaligus meresmikan kawasan Edu Ekologi Wisata Bahari Kampong Teripang Mas serta Food Festival Berikan HPI untuk Cerdaskan Bangsa di Bintan bersama Direktur Utama PT Aruna Industri Bintan dan perwakilan kementerian/lembaga, Pemprov Kepulauan Riau, serta perwakilan Nusa Tenggara Timur. 

Daniel Kameo mewakili Gubernur NTT, Pemkab Sumba Timur dan Rote hadir di rangkaian kegiatan ini untuk melihat langsung pola pengembangan produk HIP, teripang, dan lainnya melalui pengembangan kawasan. Selain itu, juga melihat peluang kerja sama pengembangan produk garam antara Pemprov Kepulauan Riau dan NTT.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: