Wanita Ini Dirikan Bisnis Minuman Alkohol Usai Divonis Dokter

Warta Ekonomi, Jakarta -

Alix Peabody merupakan pengusaha milenial yang tak sengaja merambah dunia bisnis dan sesukses sekarang. Usai ia divonis penyakit serius yang menyerang ovarium oleh dokter, Alix mendirikan perusahaan minuman beralkohol wine dengan merek Bev. Kok bisa?

Disaat ia harus menjalani operasi di ovariumnya untuk membekukan sel telur agar tetap memiliki keturunan, Alix memutar otaknya dari mana ia bisa mendapatkan biaya yang tak murah. Dari sanalah ia terpacu untuk berbisnis demi mendapatkan biaya.

“Suatu hari saya berjalan untuk bekerja dan menyadari berada di bagian E.R. Saya mengalami kegagalan organ reproduksi dan indung telur kanan saya sekarat, dan saya harus menjalani enam kali operasi selama 18 bulan,” kata Alix Peabody.

Alix mengalami kesulitan finansial karena penyakit yang dialami, dan itu membuatnya sadar bahwa segalanya tidak seperti yang dia pikirkan.

Baca Juga: Gils! Berawal dari Sales, Sara Kini Jadi Miliarder Ternama

”Menjadi sakit membuat saya sadar bahwa saya menahan diri tanpa menyadarinya, dalam upaya untuk melestarikan opsionalitas untuk bagian dari hidup saya yang bahkan belum ada,” ungkapnya.

Lalu dia memutuskan untuk menggelar penggalangan dana agar bisa membayar biaya pengobatan.

Saat melangsungkan penggalanagan dana itulah Alix tiba-tiba berpikir untuk memulai bisnis sendiri. Dia tertarik mengemas wine dalam kemasan kaleng sehingga lebih handy dan belum pernah ada sebelumnya.

Target pasar dari bisnisnya itu adalah kaum hawa. Dengan begitu, Alix menghias kemasan kalengnya dengan quote-quote menarik agar lebih mudah menarik minat wanita.

Baca Juga: Berawal dari Kertas Bekas, Bisnis Dewi Kocu Sekarang Sudah Kelas Atas

Minuman itu diberi merek Bev olehnya. Dalam pemasaran, Bev sangat terbantu dengan image dirinya yang sudah lebih dikenal sebelumnya sebagai seorang feminis.

Kini, Alix bukan hanya dimudahkan dalam hal pembiayaan pengobatan, dia juga menjadi sebuah pengusaha sukses. Kini umurnya baru pertengahan 20 tahun alias middle twenty, namun dia membuktikan jika kreativitas dan tekad kuat bisa mengubah keadaan.