Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos MARK: Pasar Sarung Tangan Kian Menggiurkan

Bos MARK: Pasar Sarung Tangan Kian Menggiurkan Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa negara berkembang di kawasan Asia termasuk Indonesia mencatat tingkat konsumsi sarung tangan kesehatan per kapita yang relatif rendah. Hal itu diyakini bakal menjadi ruang pertumbuhan yang menggiurkan bagi pelaku bisnis sarungan tangan kesehatan berikut dengan industri turunannya. Salah satunya, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), pemain utama di industri penghasil cetakan sarung tangan kesehatan.

"Tingkat konsumsi sarung tangan di Indonesia masih tiga sarung tangan per kapita, hanya di atas India yang satu sarung tangan per kapita," ujar Direktur Utama PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan Goh dalam keterangan resminya, Senin (29/4/2019).

"China masih jauh lebih baik, yaitu empat sarung tangan per kapita. Namun, masih kalah dibandingkan dengan Denmark sebagai negara dengan tingkat konsumsi sarung tangan kesehatan terbesar, yaitu 335 sarung tangan per kapita," imbuhnya.

Baca Juga: Uwow, Laba Mark Dynamics Melonjak 67%

Berdasarkan data MARGMA, negara-negara dengan konsumsi sarung tangan rendah per kapita dengan memiliki populasi besar dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang tinggi menunjukkan peluang besar untuk pertumbuhan permintaan sarung tangan.

Diperkirakan pertumbuhan konsumsi global akan terus berasal dari peningkatan negara-negara berkembang, di mana konsumsi per kapita yang ada jauh lebih rendah daripada negara-negara maju.

"Peluang pasar di beberapa negara berkembang menguat seiring larangan penggunaan sarung tangan kesehatan berbasis PVC di China," tutur Ridwan.

Hal ini, menurutnya, membuat sarung tangan kesehatan berbahan baku karet dan nitrile memeroleh peluang tumbuh yang lebih besar.

"Pasar yang masih tumbuh antara 8 hingga 10% per tahun dalam 15 tahun terakhir berpotensi tumbuh semakin besar akibat bergesernya bahan produksi sarung tangan," tutur Ridwan.

Sebagai produsen cetakan sarung tangan kesehatan, informasi pasar ini memberi peluang besar bagi pertumbuhan perseroan. Tren pertumbuhan yang dicapai setidaknya dalam tiga tahun terakhir akan terus berlanjut.

Ridwan mengatakan, meskipun konsumsi dalam negeri masih rendah, tapi peluang menjaga pasokan ke pasar ekspor akan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Baca Juga: Wow, Keuntungan Mark Dynamics Meroket 82,88% di September 2018

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: