Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yuddy Renaldi Ditunjuk Jadi Direktur Utama Bank BJB

Yuddy Renaldi Ditunjuk Jadi Direktur Utama Bank BJB Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2018 Bank BJB memutuskan untuk mengangkat Yuddy Renaldi sebagai Direktur Utama Bank BJB. Adapun RUPST diikuti oleh seluruh shareholders bank bjb yang memiliki saham BJBR seri A dan seri B di Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (30/4/2019).

Yuddy Renaldi mengawali karirnya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), lalu bergabung dengan Bank Mandiri hingga 2017 kemudian bergabung di BNI sebagai SEVP Remedial dan Recovery. Selain itu, Yuddy Renaldi juga banyak berkecimpung di restrukturisasi kredit dan pengelolaan perusahaan anak.

Dalam RUPST kali ini, disepakati juga perubahan susunan komisaris dan penambahan direksi baru yakni Direktur IT, Treasury dan International Banking. Langkah ini sebagai upaya mereformasi BJB menjadi digital banking.

Baca Juga: Bank BJB Setujui Bagikan Dividen Rp879,6 Miliar

Dengan demikian setelah ditutupnya RUPST, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat adalah sebagai berikut:

Susunan Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen : Farid Rahman
Komisaris : Muhadi
Komisaris : Eddy Iskandar Muda Nasution
Komisaris Independen : Yayat Sutaryat
Komisaris Independen : Fahlino F. Sjuib

Susunan Direksi
Direktur Utama : Yuddy Renaldi
Direktur Kepatuhan : Agus Mulyana
Direktur Konsumer dan Ritel : Suartini
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Nia Kania
Direktur Operasional : Teddy Setiawan
Direktur Komersial dan UMKM : Beny Riswandi
Direktur IT, Treasury dan International Banking : Rio Lanasier

Sepanjang tahun 2018, perolehan laba dan kinerja yang positif terus ditunjukan bank bjb dengan perolehan laba bersih yang naik sebesar 28,1% year on year (y-o-y) atau berada di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan per Desember 2018 yang sebesar 10,36% y-o-y.

Adapun dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun menjadi sebesar Rp87 triliun, sehingga total aset menjadi sebesar Rp120,2 triliun atau naik 4,5% y-o-y. Pertumbuhan DPK ini didorong dari pertumbuhan dana murah yaitu tabungan sebesar 16%, sehingga CASA Ratio naik dari 46,1% menjadi sebesar 47,1%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: