Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

May Day: Mabes Polri Klaim Kondusif, Tapi Wartawan Jadi Korban Kekerasan Aparat

May Day: Mabes Polri Klaim Kondusif, Tapi Wartawan Jadi Korban Kekerasan Aparat Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, situasi keamanan di Indonesia saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2019 berlangsung kondusif.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sayangkan Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan di May Day

"Secara umum untuk situasi kemanaan Alhamdulillah dalam rangka May Day ini di Indonesia sangat kondusif," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/5/2019).

Dedi menjelaskan, situasi yang kondusif itu lantaran beberapa peringatan May Day buruh diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial. Seperti di wilayah Sumatera Utara.

Meski diklaim situasi kondusif, akan tetapi di Bandung, oknum polisi justru melakukan kekerasan terhadap jurnalis. Menanggapi hal itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema, memastikan bakal menindak anggotanya jika terbukti melakukan kekerasan terhadap dua jurnalis yang tengah meliput peringatan Hari Buruh (May Day) di sekitar Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019).

"Mereka akan lapor supaya jelas. Kita akan tindak anggotanya," kata Irman, Rabu (1/5/2019).

Ia menuturkan, untuk penetapan pelanggaran yang diduga dilakukan onkum polisi itu, akan ditentukan Propam. Jika terbukti melakukan kekerasan terhadap jurnalis, anggota itu akan ditindak.

"Yah nanti Sie Propam yang menentukan, apakah disiplin atau pidana," ucap dia.

Sebelumnya, dua jurnalis yang meliput aksi May Day di sekitar Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, diancam dan dianiaya aparat. Kedua jurnalis itu ialah fotografer Tempo, Prima Mulia dan wartawan freelance, Iqbal Kusumadireza alias Reza. Reza mengaku lutut dan tulang kering kaki kanannya diinjak polisi berkali-kali. Sementara Prima mengaku sempat disekap oleh 3 orang polisi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: