Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Jokowi Tak Usah Rayu PAN dan Demokrat

Tim Jokowi Tak Usah Rayu PAN dan Demokrat Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru debat BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria, menegaskanĀ Partai Amanat Nasional (PAN) danĀ Partai Demokrat hingga saat ini masih kokoh berada di Koalisi Indonesia Adil Makmur. Karena itu meminta TKN Jokowi-Amin tidak usah membujuk PAN dan Demokrat untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Kerja.

"Sampai hari ini, detik ini, PAN dan Demokrat kokoh berada di Koalisi Adil Makmur. Jadi nggak usah diadu-adu, nggak usah dibujukin (pindah ke Jokowi), mereka tetap di Koalisi Adil Makmur," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Ia menambahkan, bergabungnya parpol pendukung Prabowo dalam Koalisi Adil Makmur bukan saja sekadar ingin menang di pilpres dan pileg, tapi juga ada kesamaan pandang terkait bagaimana membangun Indonesia ke depan. Bahkan menyinggung perbandingan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan era Presiden Jokowi.

Baca Juga: Partai Biru Akan Tinggalkan Prabowo, PAN Atau Demokrat?

"Mereka (parpol Koalisi Adil Makmur) tahu di bawah kepemimpinan Pak Jokowi ini kan menimbulkan banyak masalah, ada salah arah dalam membangun ekonomi, salah arah dalam membangun infrastruktur. Pak SBY tahu betul bagaimana 10 tahun dia membangun, dengan cara yang benar dan baik. Kan banyak keberhasilan di tangan Pak SBY. Sementara 5 tahun di tangan Pak Jokowi kan Pak SBY tahu betul ada kesalahan daripada kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh Pak Jokowi," jelasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya sama sekali tidak khawatir akan adanya rayuan dari kubu pasangan 01 terhadap PAN dan Demokrat. Karena itu, ia yakin dua partai tersebut akan solid mengawal pileg dan pilpres secara bersama.

"Sampai hari ini kan PAN dan Demokrat bersama-sama dengan Gerindra, PKS, dan Berkarya mengawal proses rekapitulasi, mengawal saksi-saksi, mengumpulkan C1, kemudian mengumpulkan data-data berbagai kecurangan yang ada, mulai dari kecurangan sebelum pemilu, pada saat pemilu, maupun pada saat setelah pemilu. Jadi dilakukan sama-sama koalisi partai-partai Adil Makmur," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: