Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Naik, Sayang Untung Lippo Karawaci Turun Drastis

Pendapatan Naik, Sayang Untung Lippo Karawaci Turun Drastis Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada kuartal I 2019 hanya membukukan laba bersih atau untung Rp50 miliar, turun 62,12% dibandingkan dengan Rp132 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. 

 

Padahal, perseroan mengangtongi pendapatan sebesar Rp2,8 triliun kuartal I 2019 naik sebesar 12% dari kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,5 triliun. Peningkatan ini terutama disumbangkan oleh pertumbuhan pendapatan berulang yang kuat dari segmen bisnis layanan kesehatan yang dimotori oleh Siloam Hospitals. Marketing Sales pada kuartal ini mencapai Rp 623 miliar, meningkat 159,6% dari Rp 241 miliar pada kuartal I 2018. 

 

“Meskipun hasil kuartal pertama menunjukkan adanya pelambatan pasar properti, kami melihat peluang yang cukup besar untuk perbaikan sehingga kami percaya diri untuk mendapatkan pre-sales yang lebih tinggi seraya bergerak cepat setelah Pemilu selesai baru-baru ini. Kami berharap bahwa dalam beberapa bulan mendatang, pasar properti akan hidup kembali dengan suasana yang lebih dovish dari bank sentral, sehingga dapat mendukung ekspansi pasar,” kata CEO LPKR, John Riady, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (2/5/2019). 

 

Baca Juga: Ajib Bener! Di Tangan John Riady, Lippo Karawaci Naik Kelas!

 

Ia mengungkapkan bila pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) yang kuat dari segmen layanan kesehatan dimotori oleh Siloam Hospitals dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,7 triliun untuk kuartal I 2019, meningkat 18,2% dari kuartal I 2018 sebesar Rp 1,5 triliun, yang merupakan 79,4% dari total pendapatan berulang Perseroan. 

 

Perseroan menargetkan untuk mencatatkan pre-sales sebesar Rp 2 triliun pada tahun 2019 dan di kuartal pertama 2019, Perseroan telah mencapai 31% dari target atau sebesar Rp 623 miliar. Sementara, pendapatan dari segmen bisnis Mal & lain-lain naik 1,9% menjadi Rp 444 miliar, yang merupakan 15,8% dari total pendapatan berulang Perseroan. 

 

Baca Juga: Sah! Lippo Rights Issue US$730 Juta untuk Meikarta

 

Pendapatan bisnis divisi Development meningkat sebesar 4,7% menjadi Rp 650 miliar YoY Pendapatan bisnis divisi Development pada kuartal I 2019 meningkat sebesar 4,8% menjadi Rp 650 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 620 miliar. 

 

Segmen ini menyumbang 23,2% dari total pendapatan untuk kuartal tersebut. Divisi Large Scale Integrated Development menjadi penyumbang terbesar dalam segmen ini dengan pendapatan sebesar Rp 217 miliar untuk kuartal I 2019, meningkat 19,9% dari Rp 181 miliar tahun sebelumnya. pendapatan divisi Urban Development LPKR mencatat pendapatan Rp 433 miliar dibandingkan pendapatan kuartal I 2018 sebesar Rp 439 miliar. 

 

Adapun, beban Usaha LPKR untuk kuartal I 2019 naik 13% YoY menjadi Rp 840 miliar karena pengeluaran yang lebih tinggi di Siloam Hospital (Siloam), sebagai akibat dari ekspansi berkelanjutan dalam jaringan rumah sakit, serta naiknya pengeluaran di segmen mal dan lain-lain karena penambahan karyawan di Lippo Malls Indonesia. 

 

EBITDA mendatar menjadi Rp 468 miliar dari Rp 470 miliar YoY, dan margin EBITDA turun menjadi 17% pada kuartal I 2019 dari 19% pada kuartal I 2018. EBITDA yang mendatar ini terutama disebabkan oleh pendapatan lebih tinggi yang dicatat oleh divisi Healthcare namun ter-offset oleh kinerja Urban Development dan Large Scale Integrated Development yang lebih lemah. 

 

Baca Juga: Lippo Karawaci Alokasikan US$150 Juta Beli Kembali Surat Utang Anak Usaha

 

Menurutnya, perseroan tetap fokus di segmen properti dan layanan kesehatan serta mengadopsi strategi ekspansi yang disiplin di segmen ini. Untuk Lippo Malls dan Siloam Hospitals, Perseroan fokus untuk memperbaiki arus Kas dan meningkatkan keuntungan rumah sakit-rumah sakit yang masih dapat berkembang. 

 

"LPKR tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek yang yang sedang berjalan saat ini dan akan mengalokasikan US$100 juta dana segar yang diperoleh dari right issue untuk penyelesaian proyek- proyek tersebut," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: