Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OVO, Grab, dan Tokopedia Bersatu, Mau Ada Apa Tuh?

OVO, Grab, dan Tokopedia Bersatu, Mau Ada Apa Tuh? Kredit Foto: OVO
Warta Ekonomi, Jakarta -

OVO, Grab, dan Tokopedia berkolaborasi mengadakan kampanye "Patungan untuk Berbagi" dalam rangka menyambut Ramadan dan Hari Pendidikan Nasional. Donasi yang dikumpulkan nantinya akan disalurkan oleh Rumah Yatim, yang telah hadir di 14 provinsi Indonesia.

Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2017, masih terdapat 4,4 juta anak Indonesia, termasuk yatim, piatu dan kurang mampu, yang belum memiliki jaminan pendidikan. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan pendidikan yang lebih layak dan berkesinambungan.

"Program pendidikan berkelanjutan yang kami akan lakukan dengan Rumah Yatim berupa distribusi parcel-parcel peralatan dan perlengkapan untuk menempuh pendidikan," ujar Direktur OVO, Harianto Gunawan, Kamis (2/5/2019).

Baca Juga: Selaw, Tarif Baru Ojol Tak Buat Grab Risau

Donasi dapat diberikan oleh pengguna ketiga aplikasi melalui pindaian kode QR, baik lewat OVO, Tokopedia, maupun Grab. Selain itu, pengguna juga dapat berdonasi secara luring (offline) dalam festival yang dilakukan di delapan kota di Indonesia, 22-26 Mei 2019.

Co-Founder dan Vice Chairman Tokopedia, Leontinus Alpha Edison menjelaskan, "Caranya donasinya mudah. Lewat kode QR di festival di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Medan, dan Makassar. Bisa juga lewat scan, masukkan nominal, lalu donasikan."

Festival tersebut akan diramaikan oleh 500 anak yatim, piatu, dan dhuafa di tiap-tiap kota. Di sana juga akan tersedia penjual yang terintegrasi ke platform OVO, Tokopedia dan Grab. 

"Ada donasi langsung, ratusan merchants akan membuka stand untuk pilihan buka puasa. Hiburan dan berbuka puasa dengan ratusan anak yatim di tiap kota," imbuh Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.

Ketiga perusahaan teknologi itu tak menargetkan jumlah spesifik dalam kampanye donasi tersebut. Namun, mereka akan melipatgandakan setiap donasi yang terkumpul, sampai dengan Rp10 miliar.

"Kalau ada orang sumbang Rp5 miliar, jadi Rp10 miliar. Kalau dari warganet menyumbang sampai Rp10 miliar, akan jadi Rp20 miliar (donasinya)," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang turut menghadiri peluncuran acara itu sebagai perwakilan regulator.

Baca Juga: Rudiantara Pamer Tol Langit Lewat Teleteaching 3 Pulau

Rudiantara menyambut baik langkah ketiga perusahaan teknologi itu dalam menyambut bulan Ramadan. Sebagai pemerintah, iapercaya, model ekonomi digital yang mengutamakan kolaborasi itu cocok untuk Indonesia yang mengedepankan gotong royong. 

Adapun, donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan dalam dua bentuk, yakni donasi (50%) dan peralatan sekolah (50%). Penyalurannya akan difokuskan ke daerah dengan angka kerawanan putus sekolah yang tinggi.

"Bantuan yang diberikan berupa biaya pendidikan selama setahun, termasuk parcel alat pendidikan. Distribusi difokuskan ke daerah yang memiliki angka kerawanan putus sekolah yang tinggi," tutup Wakil Direktur Utama Rumah Yatim, Lili Herliana Abdurrahman.

Jumlah anak yatim yang akan menerima donasi akan disesuaikan dengan total dana yang terkumpul. Proses penyaluran rencananya akan dilakukan setelah proses rekapitulasi selesai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: