Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PII Jamin Proyek Satelit Multifungsi Indonesia Mengangkasa 4 Tahun Lagi

PII Jamin Proyek Satelit Multifungsi Indonesia Mengangkasa 4 Tahun Lagi Kredit Foto: PT PII
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII memberikan penjaminan terhadap proyek KPBU Satelit Multifungsi Republik Indonesia atau Satria. Dalam proyek ini, PT PII memberikan penjaminan untuk beberapa jenis risiko yang dapat timbul dari pemerintah.

PT PII menandatangani perjanjian penjaminan dengan PT Satelit Nusantara Tiga sebagai badan usaha pelaksana (BUP) dan perjanjian regres proyek dengan Menkominfo sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.

Direktur Utama PT PII Armand Hermawan menyampaikan, pemberian penjaminan pada proyek Satria bertujuan untuk meningkatkan keamanan investasi dan bankability proyek tersebut di mata investor dan perbankan.

"Penjaminan ini merupakan wujud dukungan PT PII untuk memperkuat pembangunan infrastruktur khususnya yang mendukung pemerataan akses informasi dan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia," tutur Armand di Jakarta, Jumat (2/5/2019).

Baca Juga: Satelit Multifungsi Indonesia Akan Terbang di Akhir 2022

Armand menjelaskan, proyek ini menggunakan skema KPBU ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Ini berarti pemerintah membayar secara mencicil selama durasi kerja sama atas layanan yang diberikan oleh BUP.

Dengan penjaminan ini, investor memiliki kepastian dalam pengembalian modal yang ditanam dengan keuntungan yang wajar.

"Kemenkeu memberikan berbagai inovasi pada proyek infrastruktur skema KPBU, salah satunya melalui SMV Kemenkeu, yaitu PT PII sebagai single window policy penyedia penjaminan pemerintah guna meningkatkan bankability proyek. (Penjaminan) juga membuat financing fee lebih murah sehingga biaya pelayanan lebih murah," jelasnya.

Corporate Secretary PT PII Pratomo Ismujatmika menjelaskan, Satria merupakan proyek KPBU keempat yang dijamin PT PII. Masa konstruksi selama tiga tahun dimulai akhir 2019.

"Proyek ini direncanakan selesai dan diluncurkan pada kuartal kedua 2022. Sehingga diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2023," jelasnya.

Dia menambahkan, Satria memiliki kapasitas 150 Gbps yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ku-Band. Perusahaan manufaktur satelit yang terlibat adalah Thales Alenia Space, menggunakan launcher dari Ariane 5 Upper/6.2 atau Falcon 9-5500.

Baca Juga: Rudiantara: Satelit Satria, Terbesar di Asia

Slot orbit menggunakan administrator Indonesia dari operator PSN (1460E). Satelit ini akan melayani lebih dari 149.400 titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: