Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Bulog Akui Harga Sembako Naik, Tapi...

Bos Bulog Akui Harga Sembako Naik, Tapi... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengakui harga sembilan bahan pokok (sembako) akan naik menjelang bulan puasa, tapi masyarakat tidak perlu khawatir karena suplai banyak.

"Kecenderungan harga pasti naik karena kebutuhan mungkin banyak, tapi kalau suplainya imbang saya kira tidak mungkin naik karena kan ini tergantung suplainya nih," kata Budi Waseso di lingkungan Istana Kepresidenan, Jumat (3/5/2019).

Baca Juga: Stok Beras RI Cukup, Bulog Akan Ekspor Beras ke Beberapa Negara

Buwas sapaan Budi Waseso, menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo membahas persiapan menghadapi Idul Fitri 1440 Hijriah.

Buwas mencontohkan dengan peningkatan harga bawang putih. Berdasar pemantauan di beberapa pasar di Jakarta, harga bawang putih terpantau di kisaran Rp55 ribu-Rp65 ribu per kilogram, sementara di Pasar Induk Kramat Jati di harga Rp45 ribu per kilogram untuk jenis sinco atau bawang banci.

"Sekarang bawang putih naik, kalau kita suplai memadahi tidak ada masalah. Itu lah kenapa kemarin saya ngotot kenapa bawang putih harus segera segera, karena apa? Kita tidak bisa intervensi pasar dong, bagaimana intervensi pasar barang tidak ada," ungkap Buwas.

Dengan suplai yang cukup, dia meyakini bahwa harga bawang putih akan turun. "Kan yang jadi persoalan bawang putih, tapi sekarang bawang putih sudah ditangani oleh Pak Mentan (Menteri Pertanian) dan sudah ada masuk ke pelabuhan, jadi sudah masuk kalau tidak salah tadi 100 ribu ton. Jadi sudah amanlah," tambah Buwas.

Sementara Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Moh Ismail Wahab mengatakan secara nasional konsumsi dan kebutuhan bawang putih sebulan mencapai 42.000 ton. Ismail memastikan pasokan bawang putih akan segera normal seiring dengan masuknya impor asal China sebanyak 60.000 ton pada 2-6 Mei 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: