Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga! Dolar AS Membabi Buta, Rupiah Kian Teraniaya

Astaga! Dolar AS Membabi Buta, Rupiah Kian Teraniaya Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Moraine
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kekejaman dolar AS terhadap rupiah dan mayoritas mata uang Asia semakin membabi buta. Tanpa ampun, dolar AS menghujam dan membuat rupiah terkapar tak berdaya selama lebih dari dua pekan ini. 

Pada pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah dibuka dengan koreksi yang relatif tipis, yaitu hanya 0,14% ke level Rp14.300 per dolar AS. Namun, terhitung sampai dengan pukul 10.00 WIB, koreksi tersebut semakin menebal menjadi 0,35% ke level Rp14.305 per dolar AS. 

Alhasil, kini rupiah semakin terseok-seok dalam melangkahkan kaki menuju ke zona hijau. Pasalnya, rupiah tidak hanya tertekan oleh dolar AS, tetapi juga oleh mayoritas mata uang Asia lainnya seperti yen (-0,82%), dolar Hongkong (-0,33%), dan dolar Taiwan (-0,24%). 

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Ini Faktornya

Menyandang status sebagai mata uang ketiga terlemah di Asia, rupiah hanya mampu unggul terhadap yuan (0,66%) dan won (0,49%).

Memang, pagi ini dolar AS nyaris membabat habis seluruh mata uang Asia. Hanya yen seorang yang mmapu lebih unggul dari dolar AS sebesar 0,49%. Hal itu terjadi seiring dengan kembali mencuatnya perang dagang antara AS dan China sehingga investor mulai mencari alternatif aset safe haven lain selain dolar AS, di mana yen menjadi pilihan yang paling tepat. 

Baca Juga: Rupiah Terseok-Seok (Lagi), Rupanya karena. . .

Bagaimanapun, baik rupiah maupun mata uang Asia lainnya memang sedang terbebani oleh berbagai sentimen ekternal di awal pekan ini. Salah satu sentimen yang paling menekan, yaitu pernyataan The fed yang mengisyaratkan tidak akan menurunkan suku bunga acuan. Hal itu seketika meruntuhkan harapan investor global atas bayang-bayang bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga di tahun 2019 ini.

Baca Juga: Titah The Fed Bikin IHSG Babak Belur!

Bukan hanya itu, terlebih untuk rupiah, sentimen domestik kian menambah derita yang berkepanjangan ini. Salah satu sentimen domestik itu adalah rilis data inflasi di bulan April 2019 yang mencapai 0,44% month on month dan 2,83% year on year. Hal itu tak ayal membuat investor khawatir untuk bermain di pasar investasi Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: