Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Naik, Asing Ogah Dekati Saham Emiten Perbankan

Inflasi Naik, Asing Ogah Dekati Saham Emiten Perbankan Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) di periode April 2019 sebesar 0,40%. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada periode yang sama di tahun 2018 dan 2018, di mana masing-masing hanya tercatat sebesar 0,10% dan 0,09%.

Baca Juga: BPS: April 2019 Inflasi 0,44%

Tingginya inflasi tersbeut tak ayal memengaruhi pergerakan pasar investasi Indonesia, terutama terhadap saham-saham emiten perbankan yang kini tengah dijauhi investor. 

Hingga pukul 11.10 WIB, nilai investor asing jual bersih di pasar bursa mencapai Rp375,12 miliar. Mayoritas saham yang enggan dikoleksi investor pada perdagangan awal pekan ini adalah saham-saham emiten perbankan. 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi yang paling banyak dilepas investor dengan torehan nilai investor jual bersih sebesar Rp138,1 miliar. Akibatnya, saham BRI kini terkoreksi cukup dalam, yaitu 3,42% dan bertengger di level harga Rp4.230 per saham. 

Baca Juga: Digitalkan Segmen Mikro, BRI Raup Laba Rp8,20 Triliun di Triwulan I 2019

Saham perbankan berikutnya yang tidak kalah nelangsanya adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Nilai investor jual bersih atas saham Bank Mandiri mencapai Rp73,6 miliar. Harga saham Bank Mandiri pun turut terkoreksi sebesar 2,94% menjadi Rp7.425 per saham. 

Pada posisi ketiga, ada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Bank dengan warna khas kuning-jingga ini menorehkan nilai investor jual bersih sebesar Rp48,3 miliar. Adapun koreksi harga saham Bank BNI hingga saat ini sudah sebesar 4,32% di harga Rp8.850 per saham. 

Baca Juga: Laba Bank Mandiri Melesat 23,4% di Triwulan I 2019, Ini Pemicunya...

Baca Juga: BNI Kembangkan Digital Bisnis Baru

Saham bank pimpinan Jahja Setiaatmadja juga tidak luput dari tekanan jual para investor asing. Setidaknya, nilai investor jual bersih untuk saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sudah mencapai Rp32,3 miliar. Alhasil, kini harga saham Bank BCA tergerus 0,79% menjadi Rp28.150 per saham.

Baca Juga: Habis Akuisisi Kok Saham BCA Babak Belur?

Baca Juga: Akan Out dari MSCI, Investor Angkat Kaki Duluan dari Danamon

Berikutnya juga ada saham bank yang baru saja merampungkan aksi merger dengan BBNP, yaitu PT Bank Danamon Tbk (BDMN). Nilai investor jual bersih atas saham Bank Danamon kini mencapai Rp25,8 miliar sehingga koreksi harga sahamnya sebesar 2,50% menjadi Rp5.850 per saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: