Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaringan Teroris Pimpinan SL Terstruktur dan Kuat

Jaringan Teroris Pimpinan SL Terstruktur dan Kuat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung dipimpin terduga teroris berinisial SL yang beberapa waktu lalu berhasil diamankan Densus 88 pekan lalu.

"Kelompok SL ini jaringan terorisme terstruktur. Mereka sangat kuat, mereka ini sudah dimonitor tahun 2014, mereka berbaiat terhadap kelompok JAD Indonesia Oman Abdurrahman," ujarnya di Jakarta, Senin (6/5/2019).

Dari pelacakan Densus 88, SL pada tahun 2015 mengikuti pertemuan JAD di Malang. Dalam pertemuan ini disepakati dilakukannya aksi terorisme di Jakarta.

"Terjadilah peristiwa Januari 2016 bom Thamrin. Dari situ dia (SL) melarikan diri dengan kelompoknya," imbuhnya.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Tewas di Bekasi Hanya Satu, Tegas Polisi

Setahun kemudian, terjadi kerusuhan napi terorisme di Mako Brimob Depok. Menurut Dedi, dari pemeriksaan tersangka, SL disebut menjadi penggerak kerusuhan tersebut. Dari kejadian itu, SL dan kelompoknya berpencar. SL lari ke Papua dan mengikuti pelatihan sekaligus membentuk dua sel kelompok teroris.

"Kelompok pertama menuju ke Bekasi pada awal tahun 2019. Kemudian kelompok kedua akan bergabung ke Poso. Dari hasil investigasi Densus 88 diketahui bahwa dua tersangka pada 2 Mei 2019 berhasil ditangkap atas nama RH dan M," jelasnya.

RH ditangkap saat dalam perjalanan dari Bitung menuju Poso. E diduga akan bergabung Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Dari penangkapan ini, Densus 88 melakukan pengembangan hingga menangkap SL yang punya kemampuan merakit bom. T

"Ini jauh lebih keras kelompok ini," katanya.

Baca Juga: Ini Sasaran Tiga Terduga Teroris di Bekasi Sebelum Ditangkap

Dari penangkapan SL, ditangkap AH pada Sabtu (4/5/2019). AH diduga berperan menyembunyikan SL dan membantu membuat bom jenis TATP. Selain AN, ditangkap juga terduga teroris berinisial MC

Selanjutnya, tim Densus 88 melakukan penangkapan terhadap terduga teroris kelima yakni IF alias Samuel. "Samuel memiliki kemampuan merakit bom dibanding SL," tegasnya.

Sedangkan terduga teroris keenam yang ditangkap berinisial T yang melakukan perlawanan dengan melempar bom hingga akhirnya ditembak tim Densus 88.

"Yang bersangkutan ditembak, bomnya meledak," katanya.

Kelompok SL memiliki tujuan dengan sasaran anggota kepolisian. Bahkan berencana memanfaatkan momentum Pemilu khususnya yang ada di Jakarta.

"Jika di jakarta ada unras (unjuk rasa), dan ada chaos ini merupakan momentum," tutupnya.

Diketahui, total enam orang terduga teroris ditangkap tim Densus 88/Antiteror dalam penyergapan akhir pekan lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: