Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPN Jelaskan Pertemuan Prabowo dengan Media Asing

BPN Jelaskan Pertemuan Prabowo dengan Media Asing Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad Wibowo menegaskan pertemuan Capres 02 Prabowo Subianto dengan beberapa wartawan media asing merupakan hal terpenting. Terlebih, ia mengatakan dunia internasional harus mendapatkan informasi utuh tentang kecurangan Pilpres 2019.

"Kita tahu pilpres ini sangat amburadul penyelenggaraannya. Mulai dari kardus hingga Situng semuanya berantakan. Saya sudah menjadi kontestan pemilu sejak 2004, jadi saya bisa merasakan pemilu kali ini adalah yang paling amburadul" tegasnya kepada wartawan, Selasa (7/5/2019).

Baca Juga: Setan Gundul Pembisik Prabowo, Amien Rais Kan Banyak Rambutnya

Lanjut, Wakil Ketua Dewan Kerhormatan PAN ini, menegaskna bahwa paslon 02 dan BPN selalu taat dengan konstitusi. Sambungnya, oleh sebab itu, kelemahan, kejanggalan, kesalahan dan kecurangan selalu dilaporkan ke lembaga terkait seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Meski kita tahu bahwa mereka dan aparat penegak hukum sangat pantas diragukan netralitasnya, jalur ini tetap ditempuh," tegasnya.

Baca Juga: Suara Prabowo di Arab Saudi Lebih Banyak Ketimbang Petahana

Lebih lanjut, ia mengatakan semua pihak terkait yang berkepentingan dengan pilpres perlu diberi informasi juga. Oleh sebab itu, ia meskipun Prabowo-Sandi tahu sebagian besar pers nasional tidak netral, informasi terkait temuan kesalahan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) tetap diberikan kepada mereka.

"Media asing juga berkepentingan dengan pilpres Indonesia. Pembaca mereka kan termasuk pemerintah, birokrat, politisi, investor asing dan stakeholders lainnya. Investor asing misalkan perlu info yang akurat, misalkan tentang apakah bisa mengharapkan kepastian hukum di Indonesia jika pemilunya saja penuh kecurangan," jelasnya.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan karena Prabowo-Sandi dan BPN tahu betul kalau Indonesia tidak bisa hidup sendiri, dan harus bekerja sama dengan negara-negara lain.

"Mereka berhak tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia. Itulah yang dilakukan Prabowo-Sandi dan BPN. Kita punya kewajiban memberikan informasi yang paling akurat kepada semua pihak terkait, baik di dalam maupun luar negeri, dan tentu saja terutama kepada rakyat Indonesia," tukasnya.

Baca Juga: Sandiaga Mau Buka Bareng Ma'ruf, Timses Prabowo Malah Bilang Hoax

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: