Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luncurkan Produk Baru, Caplang Fokus Bidik Segmen Milenial

Luncurkan Produk Baru, Caplang Fokus Bidik Segmen Milenial Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Eagle Indo Pharma (Caplang) tahun ini fokus membidik segmen milenial. Terbaru, perusahaan yang berdiri sejak 1973 ini meluncurkan produk terbarunya yakni iFree, pad terapi hangat untuk nyeri haid pertama di Indonesia.

Produk baru ini pun melengkapi beberapa produk farmasi Caplang sebelumnya diantaranya Minyak Kayu Putih, Balsem Otot Geliga, Balsem Lang,Telon Lang,Minyak Angin Lang, dan Minyak Gosok Pijat Urut (GPU).

NPC Manager Caplang ,Yanti Oktavia mengatakan produk iFree memang diperuntukkan untuk perempuan  Indonesia terutama kalangan Gen Z dan young millennial usia 15-25 tahun.

”Kita berusaha mengikuti tren perkembangan. iFree ini masuk ke tren anak muda,”Kata Yanti kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Eksplorasi Migas, Elnusa Terapkan Teknologi Terbaru

Yanti mengatakan iFree merupakan solusi baru yang praktis, efektif, dan aman untuk membantu mengurangi nyeri haid bagi para perempuan. Solusi nyeri haid yang selama ini ada di Indonesia masih dianggap kurang praktis, tidak terlalu aman dan kurang efektif.

Menyadari hal tersebut,lanjutnya perusahaan berkomitmen untuk menyediakan produk-produk yang berkualitas salah satunya iFree. Produk ini sebuah terobosan terbaru berupa pad terapi hangat pertama di Indonesia, sehingga membantu para perempuan bebas dari nyeri haid.

“iFree menjadi solusi cerdas bagi kalangan perempuan, yang dapat membantu menghindari konsumsi obat-obatan atau perawatan jenis minum apapun, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan ketergantungan maupun dampak buruk jangka panjang lainnya,” lanjutnya.

iFree pad terapi hangat nyeri haid ini telah diuji kepada seratus responden perempuan usia produktif di Jakarta, pada saat mereka mengalami nyeri haid di hari pertama. Secara keseluruhan, mereka menyatakan bahwa rasa nyeri tersebut berkurang secara signifikan, dari tingkatan nyeri yang “mengganggu" menjadi “nyaris tidak terasa”.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel:

Berita Terkait