Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandara Baru Yogyakarta Dekat Laut, Kepala BNPB Beri Saran Ini

Bandara Baru Yogyakarta Dekat Laut, Kepala BNPB Beri Saran Ini Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) atau Bandara Internasional Baru Yogyakarta telah selesai dibangun dan sudah dioperasikan secara komersial. Namun, bandara tersebut baru dioperasikan untuk penerbangan maskapai rute domestik.

Bandara yang terletak di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini, sangat dekat posisinya dengan laut. Yang bisa saja suatu saat terkena dampak bila terjadi bencana alam seperti halnya Tsunami.

Dengan adanya hal tersebut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, bagian selatan dari bandara direkomendasikan agar ditanami jenis-jenis pohon besar yang berakar kuat. Fungsi dari itu tentunya dapat menahan gelombang besar dan meminimalisir dampak bencana.

Baca Juga: Bandara Baru Yogyakarta Akan Jadi Bandara Paling Modern Se-Indonesia

"Jadi kedepan BNPB membantu memberikan sebuah masukan agar bagian selatan bandara ini diupayakan ditanami tanaman jenis tertentu untuk jangka waktu 10 sampai 20 tahun keatas itu bisa efektif mengurangi akibat tsunami," jelas Doni Monardo di Graha BNPB Jakarta, (6/5/2019).

Lanjutnya, BNPB sudah melakukan kerjasama dan koordinasi dengan pemerintah Provinsi DIY dan Kabupaten Kulonprogo, bahkan dengan pengelola NYIA yakni PT Angkasa Pura I (Persero) terkait perihal penanaman pohon.

Terkait jenisnya, Doni mencontohkan dua diantaranya seperti pohon Cemara Udang dan Pule.

Sebagai informasi, pohon Pule sendiri terkenal memiliki akar yang sangat kuat dan mampu tumbuh sampai ketinggian 40 meter. Dari spesifikasi ini, setidaknya pohon Pule mampu menahan atau mengurangi laju gelombang tsunami yang amat dahsyat.

"Jenis pohon beberapa yang sudah dikirim itu ada dua jenis yaitu Cemara udang dan Pule. Kita tau Pule ini punya daya hidup yang sangat lama mungkin bisa diatas 500 tahun dan akarnya sangat kuat didalam tanah. Artinya untuk jangka panjang ini sangat ideal," pungkasnya.

Sementara itu beberapa waktu sebelumnya Kementerian Perhubungan melalui Menteri Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan NYIA telah disiapkan dengan baik terkait mitigasi bencana seperti tsunami.

“Bahwa tsunami adalah suatu hal yang memang sudah kita antisipasi. Oleh karena itu kita telah menunjuk beberapa ahli dari Jepang, ITB, dan UGM dimana kita sudah memperhitungkan dengan skala tsunami yang besar, bandara ini tetap bisa eksis secara struktur. Kita sudah antisipasi dengan menyiapkan mitigasinya,” ujar Menhub Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: