Kredit Foto: Antara/Umarul Faruq
Cawapres Sandiaga Uno menyindir soal rencana pemerintah yang ingin membentuk tim pengkaji ucapan tokoh.
Ia mengatakan, pernyataan yang akan disampaikan bukan untuk memecah belah. Tak ingin pernyataannya disalahartikan.
"Ada masukan dari lawyer saya, (wawancara) akan saya mulai dengan disclaimer. Pernyataan saya ini dalam bingkai NKRI, Pancasila, UUD'45 dan ditujukan untuk persatuan. Tidak ada keinginan memecah-belah, hanya mengungkapkan fakta di lapangan," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
"Jangan sampai nanti diarahkan ke intepretasi bahwa saya menginginkan hal-hal di luar norma berbangsa dan bernegara," sambungnya.
Baca Juga: Penasaran dengan Setan Gundul, Bang Sandi: Saya Ingin Tahu Siapa
Sandiaga menilai tim pengkaji ucapan tokoh bukan yang menjadi prioritas untuk rakyat. Melainkan prioritas rakyat yakni lapangan kerja.
"Yang menjadi prioritas yang seperti ini, lapangan kerja yang harus diciptakan. Itu yang harus jadi prioritas pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Menko Polhukam, Wiranto, mengatakan pemerintah akan membentuk Tim Hukum Nasional untuk mengkaji tokoh yang melanggar hukum pascapemilu. Menurutnya, tim hukum itu akan mengkaji semua ucapan, pemikiran, dan tindakan tokoh yang melanggar hukum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait:
