Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ibu Hamil? Puasa Bisa Tetap Lancar Kok

Ibu Hamil? Puasa Bisa Tetap Lancar Kok Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bagi ibu hamil berpuasa bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dapat dilaksanakan. Meski begitu, ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan agar puasa dapat dijalankan dengan lancar sekaligus kehamilan pun tetap sehat.

Ibu hamil (bumil) maupun menyusui memang diberi keistimewaan, yakni diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Akan tetapi, bagi mereka yang ingin tetap berpuasa pun tidak menjadi masalah selama dalam kondisi memungkinkan.

Menurut dr Juwalita Surapsari MGizi SpGK, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan ibu hamil yang ingin berpuasa, antara lain kehamilan sudah menginjak trimester 2 dan 3 atau trimester 1 bila kondisinya memungkinkan, status gizi ibu hamil dalam keadaan baik, serta tidak ada penyakit lain yang menyertai, misalnya diabetes dan hipertensi pada kehamilan.

Baca Juga: Tidak Puasa? Jangan Khawatir, Boleh Kok, Asal…..

“Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum ibu hamil memutuskan berpuasa,” ujar Spesialis Gizi Klinis RS Pondok Indah-Pondok Indah dalam acara Panduan Nutrisi Selama Berpuasa pada Kondisi Khusus yang diadakan RS Pondok Indah Group.

Berbagai penelitian mengenai puasa saat hamil menyebutkan, berat badan lahir bayi yang ibunya berpuasa pada trimester 1 lebih rendah dibandingkan dengan bayi dengan ibu yang tidak berpuasa (Savitri 2014). Penelitian lain menunjukkan bahwa puasa Ramadan tidak memberikan efek yang mengkhawatirkan pada ibu dan janin, tetapi perlu diteliti lebih lanjut (Glazier 2018).

Agar ibu hamil yang berpuasa tetap dalam kondisi prima, pastikan kebutuhan kalori sehari terpenuhi, hidrasi cukup, istirahat cukup, hindari aktivitas berat, banyak beribadah, dan waspada terhadap tanda bahaya. Pertanyaannya, tanda apa saja yang harus diwaspadai? Dr Juwalita mengungkapkan beberapa kondisi yang perlu menjadi perhatian ibu hamil yang berpuasa.

Di antaranya, berat badan tidak naik atau malah turun, haus berlebihan, berkemih lebih jarang atau urine berwarna gelap, sakit kepala atau demam, mual dan muntah, gerak janin berkurang, serta nyeri perut seperti kontraksi. Dia mengingatkan, semakin bertambah usia kehamilan, ibu hamil semakin butuh banyak kalori.

Baca Juga: Ini Dia Usaha Menguntungkan yang Masih Jadi Pilihan di Bulan Puasa

Jika pada trimester 1, ibu hamil butuh tambahan 180 kalori, sedangkan pada trimester kedua dan ketiga butuh tambahan 300 kalori per hari. Tambahan cairan yang diperlukan adalah 300 militer per hari. Agar kebutuhan kalori tetap terpenuhi selama berpuasa, diperlukan perencanaan yang matang.

Ibu hamil dapat meminum susu rendah lemak hangat ketika bangun pagi. Ketika sahur, makanlah asupan lengkap dengan gizi seimbang. Cukupi asupan buah dan sayur harian. Untuk berbuka puasa, ibu hamil dapat mengonsumsi 2-3 butir kurma dan bubur kacang hijau. Karena, bubur kacang hijau kaya akan asam folat, serat, dan antioksidan yang sangat baik untuk ibu dan janin.

Makan malam pun serupa dengan menu sahur dilengkapi buah. Menurutnya, ibu hamil memiliki kecepatan pengosongan lambung yang lebih lambat karena terdorong rahim. Akibatnya, ibu menjadi cepat kenyang, padahal kebutuhan kalorinya mungkin belum tercukupi.

“Maka itu, penting mengonsumsi camilan sehat seperti edamame atau roti lapis berisi telur,” ucapnya.

Dr Juwalita juga menganjurkan untuk menambahkan susu rendah lemak hangat bila kebutuhan kalori bumil belum terpenuhi. Sementara itu, pada kesempatan terpisah, dr Diana F Suganda MKes SpGK dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan, selama berpuasa tidak ada asupan makanan/minuman sekurangnya 14 jam. Dengan begitu, asupan ibu berkurang yang menyebabkan asupan nutrisi ke janin atau produksi asi terganggu. Maka itu, pentingnya ibu hamil menambahkan camilan dengan kandungan protein yang lebih banyak.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, disarankan mengkonsumsi aneka ragam pangan dan batasi konsumsi makanan yang tinggi garam. Minumlah air putih 8-12 gelas per hari atau sekitar 2-3 liter per hari.

“Yang harus dibatasi minum kopi karena berefek diuretik, menyebabkan dehidrasi, tekanan darah naik, dan denyut jantung ikut naik,” papar dr Diana.

Yang Perlu diketahui, di samping kopi, teh, cokelat, dan minuman suplemen energi, merupakan sumber kafein. Kopi juga menghambat penyerapan zat besi sehingga dapat mengganggu tumbuh kembang janin karena metabolisme janin belum sempurna. Dengan petunjuk yang sudah dijelaskan, ibu hamil dapat tetap berpuasa tanpa rasa khawatir.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: