Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dulu Kerja di Telkomsel, Perempuan Ini Malah Banting Setir Bangun OVO!

Dulu Kerja di Telkomsel, Perempuan Ini Malah Banting Setir Bangun OVO! Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perempuan acap kali diragukan perannya di dunia teknologi. Namun, persepsi itu mungkin hanyalah sebatas opini jika Anda mengenal Vira Shanty, perempuan di balik strategi dan penggunaan data di platform pembayaran OVO.

Sebelumnya, Vira bergelut di industri telekomunikasi, tepatnya di Telkomsel. Dua setengah tahun lalu, perempuan itu memutuskan melepas posisinya di sana untuk membangun OVO.

Melansir KrAsia (8/5/2019), di bawah kepemimpinan Vira, sistem analitik OVO berhasil memenangkan pelbagai penghargaan bergengsi, salah satunya “Asia Pacific Digital Trailblazer and Digital Disruption of the Year” pada IDC Digital Transformation Awards (DXA) 2018. Bahkan, startup itu kini jadi salah satu pembayaran digital besar bersama dengan Go-Pay.

“Di OVO, saya memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi pemrosesan data yang terhubung langsung ke end-user, hal itu tak saya temukan di perusahaan telekomunikasi,” ujar Vira dalam sesi wawancaranya.

Baca Juga: OJK Tegaskan OVO dan Go-Pay Diawasi BI

Ia pun menyampaikan, meskipun 95% anggota timnya berlatar belakang TI, mereka tetap harus mengikuti tren bisnis. Dengan begitu, perusahaan dapat memanfaatkan aset data dengan efisien.

“Misal, kami dapat menghasilkan sembilan produk analitis dengan memanfaatkan tiga teknologi inti saja. Big data tak hanya berkaitan dengan masalah teknis, tetapi juga kreativitas," ujar mantan tim departemen teknologi dan informasi (TI) Telkomsel itu.

Tim data arsitek yang dinaungi Vira terdiri atas arsitek solusi, penelitian dan pengembangan, tata kelola data, dan manajer proyek. Masing-masing memiliki tugas berbeda.

“Tim rekayasa data membangun alat konsumsi data untuk pemrosesan, transformasi data, dan pengaturan platform. Bagian data sains bertanggung jawab dalam mengembangkan pembelajaran mesin untuk fitur rekomendasi dan analitik canggih,” papar perempuan itu.

Baca Juga: Kepala Bappenas Tegaskan Peran Perempuan dalam Pembangunan Indonesia

Sementara, bagian intelijen bisnis mengumpulkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti serta menghasilkan umpan balik bisnis, berdasarkan analisis statistik. Pengembangan API big data dan solusi produk analitik akan diurus bagian analitik solusi bisnis.

Menyimpulkan penjelasannya, Vira berujar, “(Pada dasarnya) saya memiliki tim monetisasi data yang kemudian memperkenalkan inovasi OVO kepada calon mitra, seperti merek dan agensi. Kami memberi tahu mereka tentang manfaat dari solusi kami untuk bisnis mereka.”

Membeberkan rencana tahun ini, OVO akan meluncurkan satu set mesin penjual otomatis pada bulan ini. Tidak hanya untuk menjual barang, mesin itu juga akan menampilkan iklan, melakukan survei, hingga mengumpulkan sampel data untuk berkolaborasi dengan beragam merek.

Lewat kemitraan dan studi kasus, OVO berencana untuk memenangkan pasar. Karena itulah, mereka akan memperluas jaringan mitra penjual (merchant) dan mengembangkan kerja sama dengan partner-partner strategis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: