Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produktivitas dan Daya Saing RI Masih Rendah, Ini Solusinya

Produktivitas dan Daya Saing RI Masih Rendah, Ini Solusinya Kredit Foto: Medium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) mendorong pemerintah mempercepat peningkatkan produktivitas dan daya saing melalui Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) di seluruh Indonesia.

Wakil Ketua LPN, Iskandar Simorangkir mengatakan peningkatan produktivitas menjadi kunci untuk bisa menjadi negara maju dan bisa keluar dari jebakan kelas menengah.

"Untuk itu, LPN akan menjadikan program atau gerakan tersebut menjadi budaya bagi pekerja untuk meningkatkan produktiitas dan daya saing," Kata Iskandar di Jakarta, Jumat (3/5/2018).

Baca Juga: Optimisme Pelaku Bisnis Bakal Menguat di Kuartal II

Tidak hanya program tersebut, kata Iskandar, LPN juga mendorong terciptanya sistem pengupahan yang adil dengan tidak merugikan pekerja dan pemberi kerja (pengusaha). Program ini nanti akan diusulkan kepada pemerintah. 

"Untuk menjadi negara maju, konflik antara pekerja dengan pemberi kerja harus diselesaikan. Makanya kami memberi usulan ke pemerintah sistem pengupahan yang tidak merugikan pekerja dan pemberi kerja," katanya.

Adapun program ketiga, kata Iskandar, yakni peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci sukses sebuah negara. Untuk itu,  LPN  memberikan masukan kepada presiden bagaimana meningkatkan kualitas SDM sehingga produktivitasnya meningkat.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan SDM Masuki Industri Digital

"Kalau tidak bisa tingkatkan produktivitas, kita akan terjebak ke dalam kelas menengah," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Bina Produktivitas Ditjen Binalattas Kemnaker, M Zuhri menyepakati untuk merevitalisasi atau memberdayakan LPN. Langkah tersebut diambil agar LPN sebagai lembaga bisa memberikan efek terhadap peningkatan produktivitas sebuah bangsa.

Menurut Zuhri, ke depan produktivitas merupakan tolok ukur sebuah bangsa maju yakni bangsa yang produktif.

"Karena itu pilihannya bangsa kita harus produktif agar bisa maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain," katanya.

Revolusi 4.0 memberikan keuntungan dan tantangan bagi peningkatan produktivitas tenaga kerja. Tantangan itu, kata dia, khususnya dirasakan benar di bidang pengelolaan human resources dan peningkatan daya saing dalam era globalisasi ini.

"Untuk itu, Kemnaker telah membuat program Triple Skilling, yaitu Skilling, Reskilling dan Upskilling, untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja," ujarnya.

Perlu diketahui, dibandingkan negara-negara lain di Asean, produktivitas Indonesia masih di bawah negara Thailand, Malaysia, terutama Singapura. Penegaskan kinerja yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh LPN yakni meningkatkan peran LPN melalui revisi Peraturan Presiden Nomor: Perpres No. 50 Tahun 2005, dan melakukan sinkronisasi lembaga tersebut dengan kegiatan-kegiatan Association Productivity Organization (APO).  

"Implementasi GNP2DS, merupakan salah satu target prioritaskan Kemnaker, "pungkas Zuhri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: