Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Kerja Sama Indonesia-Argentina, Pemerintah Andalkan Pertanian dan Peternakan

Genjot Kerja Sama Indonesia-Argentina, Pemerintah Andalkan Pertanian dan Peternakan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menko Perekonomian Darmin Nasution hari ini, Rabu (8/5/2019), menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Argentina YM Gabriela Michetti beserta delegasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Kunjungan ini menjadi bagian dari lawatan Wapres Michetti ke Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya awal bulan ini.

Dalam pertemuan bilateral ini, kedua pihak membahas sejumlah hal terkait upaya peningkatan kerja sama ekonomi, antara lain kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pertanian. Argentina merupakan mitra penting bagi Indonesia, salah satunya sebagai pintu masuk produk Indonesia ke pasar Amerika Latin.

"Kinerja kerja sama ekonomi kedua negara saat ini tidak menggambarkan potensi yang sesungguhnya, dan masih besar kemungkinannya untuk ditingkatkan," kata Darmin dalam pertemuan tersebut.

Adapun tiga produk ekspor utama Indonesia ke Argentina tahun lalu, yaitu alas kaki dan produk alas kaki (US$71,47 juta), karet dan produk karet (US$46,79 juta), serta mesin dan peralatan listrik (US$46,3 juta.

Sementara tiga produk utama yang diimpor Indonesia dari Argentina, yakni oilcake (bungkil) dari minyak kedelai (US$934,98 juta), sereal (US$220 juta), serta katun (US$51,2 juta).

Baca Juga: Argentina Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Asal Indonesia

Secara keseluruhan, Argentina adalah salah satu mitra dagang terbesar kedua dari Indonesia untuk kawasan Amerika Selatan. Total perdagangan kedua negara pada 2018 sebesar US$1,68 miliar atau meningkat 17,96% dibandingkan 2017. Sedangkan foreign direct investment (FDI) Argentina di Indonesia sebesar US$0,14 juta (BKPM, 2018).

Namun, neraca perdagangan bilateral Indonesia dan Argentina masih defisit di pihak Indonesia, yaitu sebesar US$1,2 miliar, melebar 35,02% dibandingkan pada 2017. Defisit tersebut disebabkan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif, isu dumping, konektivitas, dan kendala bahasa.

Untuk itu, perlu dirumuskan langkah-langkah konkrit dalam menciptakan kerja sama perdagangan yang berimbang dan saling menguntungkan, melalui perluasan akses pasar di Argentina bagi produk-produk Indonesia, diversifikasi jenis produk ekspor, dan pengurangan hambatan perdagangan.

Di samping itu, Indonesia tengah menjajaki pembentukan kerja sama perdagangan bebas dengan Asosiasi Perdagangan Negara-Negara Amerika Selatan atau Mercosur. Sebagai langkah awal pembentukan kerja sama perdagangan bebas tersebut, Indonesia mengusulkan dilakukannya joint feasibility study.

"Saya juga ingin mengundang pengusaha Argentina untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia yang akan diadakan pada 16-20 Oktober 2019. Event ini untuk memfasilitasi pertemuan bisnis langsung antara pengusaha asing dan pengusaha Indonesia," ungkap Darmin.

Selanjutnya, dalam kerja sama pertanian, Indonesia dan Argentina mempunyai kepentingan yang sama untuk mengembangkan sektor pertanian bagi kesejahteraan penduduk kedua negara, khususnya menjamin ketahanan pangan (food security) yang berkelanjutan.

"Saya menyambut baik dan mendorong implementasi segera kerja sama pertanian kedua negara untuk membuka akses pasar produk hortikultura Indonesia. Serta kerja sama mekanisasi pertanian melalui transfer teknologi alat mesin pertanian Argentina ke Indonesia," paparnya.

Baca Juga: Darmin: Rupiah Melorot Karena Argentina

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: