Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengumuman! Dolar AS Memakan Korban Lagi!

Pengumuman! Dolar AS Memakan Korban Lagi! Kredit Foto: Unsplash/Vladimir Solomyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mata uang Ngeeri Paman Sam masih menjadi amta uang yang mengerikan bagi sebagaian besar mata uang dunia. Dipicu oleh perang dagang antara AS dan China membuta dolar AS semakin beringas dan kembali memakan korban, rupiah salah satunya. 

Pada pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah terkoreksi 0,03% ke level Rp14.300, tipis memang, namun koreksi rupiah kian dalam di siang ini. Hingga pukul 09.30 WIB saja, depresiasi rupiah sudah menjadi sebesar 0,28% ke level Rp14.335 per dolar AS. 

Kendati demikian, performa rupiah di hadapan mata uang Asia sudah jauh membaik. Rupiah bukan lagi menjadi yang terlemah, melainkan menjadi yang ketiga terlemah di Asia. Sebab, rupiah dapat lebih unggul terhadap won (0,08%) dan Ringgit (0,03%). 

Baca Juga: AS Geram ke China, Rupiah Jadi Sasaran!

Baca Juga: Indeks Asia Suram, Semua karena Perang Dagang

Selain dua mata uang itu, rupiah pun terkoreksi. Mata uang safe haven yang menjadi rival bagi dolar AS, yaitu yen menjadi mata uang Asia yang paling menekan rupiah sebesar 0,48%. Begitu pun juga dolar Taiwan dan dolar Singapura yang masing-masing membuat rupiah terkoreksi 0,26% dan 0,24%. 

Lain rupiah, lain pula dolar AS. Ya, dolar AS saat ini tengah menjadi primadona yang diburu oleh investor. Menjadi tempat berlindung dari panasnya perang dagang, telah membuat dolar AS menjadi mata uang terkuat keempat di dunia. 

Sayangnya, dolar AS tak lebih baik daripada yen karena masih terkoreksi 0,21% terhadap mata uang kekaisaran itu. Yen menjadi penekan dolar AS yang paling tinggi, sebab dua mata uang lainnya, yaitu poundsterling dan dolar Hongkong hanya menekan dolar AS masing-masing 0,01%. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: