Merger usaha antara PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) dan PT Bank Oke Indonesia yang sejatinya ditargetkan efektif pada 02/05/2019 lalu terpaksa urung dilakukan. Hal itu disebabkan belum dikantonginya izin dari OJK bidang perbankan.
Sesaat setelah kabar tersebut diketahui publik, saham Bank Dinar langsung menjadi sasaran para investor. Kemarin, Rabu (08/05/2019), saham Bank Dinar ditutup melemah signifikan sebesar 0,78% ke level Rp256 per saham.
Baca Juga: Cuma karena . . . Merger Bank Dinar dan Bank Oke Ditunda
Tak sampai di sana, tekanan yang dihadapi saham Bank Dinar juga berlanjut hingga hari ini. Data perdagangan bursa mencatat saham Bank Dinar sudah terkoreksi 6,25% ke level Rp240 per saham. Jika diakumulasikan, dalam sepekan terakhir saham Bank Dinar sudah terkoreksi 16,08% atau setara dengan 21,57% dalam tiga bulan terakhir.
Sejumlah 7,20 ribu saham Bank Dinar diperdagangkan dengan frekuensi enam kali transaksi. Ya, aktivitas perdagangan saham Bank Dinar hari ini relatif sepi.
Baca Juga: Dapat Restu OJK, Bank Dinar Minta yang Keberatan Merger 'Angkat Kaki'
Hal itu terlihat dari nilai transaksi yang tercatat hingga siang ini sebesar Rp1,70 juta. Bisa jadi, sepinya peminat atas saham Bank Dinar dipengaruhi oleh psikologis investor yang kecewa mengetahui rencana merger Bank Dinar dan Bank Oke yang mundur dari jadwal sebelumnya.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih