Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Operasi Pasar di Lampung, Harga Bawang Putih Rp25 Ribu Per Kg

Kementan Operasi Pasar di Lampung, Harga Bawang Putih Rp25 Ribu Per Kg Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya menstabilkan harga bawang putih di seluruh daerah melalui operasi pasar. Di hari keempat Ramadan, Kamis (9/5/2019), operasi pasar kembali dihelat di Lampung, jumlah bawang putih yang digelontorkan sebanyak satu kontainer, yakni 29 ton. Operasi pasar ini dilakukan di tiga titik, yakni Pasar Panjang, Pasar Tugu, dan Toko Tani Indonesia (TTI) Lampung. 

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi yang terjun langsung pada operasi pasar ini mengatakan, operasi pasar di Lampung bukan dimulai hari ini, namun sudah berjalan sejak dua hari lalu sebanyak tiga kontainer, setara 90 ton dan kemarin dipasok dengan jumlah tujuh truk, setara 50 ton. Kebutuhan Lampung akan bawang putih sebanyak 28 ton per hari.

"Setelah operasi pasar ini, diikuti pasokan rutin dari distributor untuk masuk Lampung sebanyak empat sampai lima truk per hari. Kemarin tiga kontainer, muatannya 90 ton masuk Lampung . Juga ada satu distributor rutin dua truk tiap hari pasok bawang putih ke Lampung," katanya saat operasi pasar di Pasar Panjang, Bandar Lampung.

"Setiap hari pasokan kami kirim masuk pasar. Jadi, tidak ada lagi alasan harga naik. Untuk Lampung, diharapkan harga stabil pada kisaran Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kg," tambah Suwandi.

Karena itu, Suwandi menegaskan stok bawang putih selama Ramadan hingga Idulfitri tahun ini melebihi kebutuhan. Pada 5 Mei, para importir sepakat harga bawang putih Rp25 ribu per kg dengan harga tertinggi Rp30 ribu per kg dan tidak boleh melebihi harga ini.

Baca Juga: Jakarta Krisis Bawang Putih, Bang Anies Impor dari China?

Baca Juga: Jurus Jitu Menteri Perdagangan Turunkan Harga Bawang Putih, Efektifkah?

"Oleh karena itu, sesuai dengan arahan Mentan Andi Amran Sulaiman, kami meminta para importir di seluruh Indonesia untuk bertanggung jawab agar harga bawang putih turun dari rata-rata Rp48 ribu hingga Rp60 ribu per kg menjadi Rp25 ribu per kg, dan paling mahal Rp30 ribu per kg. Para importir bertanggung jawab juga harga tersebut berlaku sampai ke konsumen," tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lampung, Edi Yanto mengatakan, pihaknya memiliki dua TTI yang beroperasi setiap hari memberikan harga pangan murah dan berkualitas, seperti beras Rp8.500 per kg, gula pasir Rp12.000, minyak goreng Rp10.000, telur Rp21.000 per kg, daging ayam Rp31.000 per kg, daging sapi Rp80.000 per kg, bawang merah Rp22.000 per kg, dan bawang putih Rp25.000 per kg.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, silakan datang membeli ke sini. Semua pangan pokok tersedia dengan harga murah. Ini sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, kami diminta turun langsung mengecek ke lapangan harga komoditas pangan strategis khususnya bawang putih. Pasokan harus terjamin dan harga stabil," beber Edi.

Selanjutnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Lampung, Achmad Chrisna Putra menyebutkan, pasokan pangan saat Ramadan hingga Idulfitri dipastikan aman. Pasalnya sudah diantisipasi sejak awal, dengan tanam tiga sampai empat bulan yang lalu lebih tinggi dibanding bulan biasanya.

"Untuk telur, daging, minyak, gula, cabai, dan bawang merah, pasokanya aman dan harga stabil. Bahkan produksi tanaman pertanian di Lampung surplus dan dikenal sebagai pemasok sayuran, buah, dan pangan lain ke Jakarta. Inilah yang membuat kami bisa pastikan pasokan aman dan harga stabil," sebutnya.

Sementara itu, Ahmad, salah satu importir atau pelaku usaha pemasok bawang putih pada operasi pasar ini mengatakan, pasokan pangan selama Ramadan, untuk telur, daging, minyak, gula, cabai, dan bawang merah aman dan harga stabil. Pihaknya memasok bawang putih pada operasi pasar kali ini sebanyak tujuh truk setara 50 ton.

Baca Juga: Lonjakan Harga Bawang Putih, Ekonom: Data Tak Akurat

"Untuk jamin pasokan dan harga bawang putih di lampung, distributor akan pasok empat sampai enam truk per hari, sedangkan kebutuhan sehari se-Lampung 28 ton. Jadi, pasokan melebihi kebutuhan, harga tidak mungkin bergejolak," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: