Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menakar Peluang Indonesia di Piala Sudirman 2019

Menakar Peluang Indonesia di Piala Sudirman 2019 Kredit Foto: Antara/Widya Amelia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Piala Sudirman akan digelar kembali di Naning, China, mulai 19-26 Mei 2019. Tim Indonesia akan mengirimkan 20 pebulu tangkis terbaik dengan formasi 12 atlet putra dan delapan atlet putri. Tim merah putih merupakan unggulan ketiga di bawah Jepang dan China pada Piala Sudirman 2019.

Piala Sudirman merupakan turnamen bulu tangkis beregu campuran yang dipelopori oleh Indonesia pada 1986. Sayangnya, Tim Indonesia baru satu kali menjuarainya yakni pada Piala Sudirman 1989 yang merupakan tahun pertama diadakannya turnamen tersebut. Sementara itu, China menjadi tim yang paling sering meraih gelar juara yakni 10 kali, diikuti Korea Selatan (Korsel) dengan koleksi empat trofi Piala Sudirman.

Dalam lima gelaran terakhir Piala Sudirman, Tim merah putih sudah berusaha keras menjadi juara namun hasil yang diperoleh belum sesuai harapan. Berikut lima pencapaian terakhir Tim Indonesia di Piala Sudirman:

1. Piala Sudirman 2009 (Semifinal)

Pada gelaran Piala Sudirman 2009, Tim Indonesia membawa skuat pebulu tangkis terbaik Tanah Air saat itu. Meskipun demikian, perjalanan Sony Dwi Kuncoro dan kawan-kawan hanya mampu mencapai babak semifinal. Perjalanan Tim Indonesia terganjal aksi impresif Korsel sehingga takluk 1-3.

Pada laga itu, Tim Indonesia hanya meraih poin lewat kemenangan Sony. Tiga wakil Tim Indonesia lainnya yakni Nova Widianto/Liliyana Natsir, Maria Kristin Yulianti dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan takluk dari seterunya masing-masing.

Sementara itu, usai mengalahkan Tim Indonesia, Korsel yang tampil di partai puncak juga tak bernasib baik. Pasalnya, Korsel harus kalah telak 0-3 atas China. Kemenangan itu membawa gelar juara ketujuh untuk Negeri Tirai Bambu

2. Piala Sudirman 2011 (Semifinal)

Setelah kegagalan di Piala Sudirman 2009, dua tahun kemudian Tim Indonesia kembali berusaha untuk menjuarai laga tersebut. Namun, apa daya usaha Tim Indonesia lagi-lagi terhenti pada babak semifinal.

Kalau sebelumnya Korsel yang menjadi batu sandungan, kini giliran Denmark yang berhasil menghentikan langkah Tim Indonesia dengan skor 3-1. Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet dan Simon Santoso takluk di dua partai awal.

Tim Merah Putih sempat mendapatkan asa ketika Alvent Yulianto Chandra/Ahsan meraih satu kemenangan. Akan tetapi, harapan Tim Indonesia pupus ketika Adriyanti Firdasari menerima kekalahan. Namun, di partai puncak laga berikutnya Denmark tak bisa berbicara banyak karena takluk dengan skor 0-3 dari sang juara bertahan, China.

Baca Juga: Inilah Skuat Merah Putih di Piala Sudirman 2019

3. Piala Sudirman 2013 (Perempatfinal)

Pada Piala Sudirman 2013 Tim Indonesia tampil dengan penuh percaya diri, berbekal pengalaman tampil di babak semifinal pada dua edisi sebelumnya. Meski demikian, harapan tak berbanding lurus dengan kenyataan karena langkah Tim Indonesia justru terhenti pada babak perempatfinal di tangan sang juara bertahan, China, dengan skor ketat 2-3.

Tim Indonesia lebih dulu unggul 2-1 lewat kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Rian Agung Saputro/Angga Pratama. Sementara itu, China hanya meraih poin dari kekalahan Tommy Sugiarto.

Tim Indonesia yang hanya butuh satu kemenangan lagi berharap banyak pada Lindaweni Fanetri. Namun, kekalahan justru didapatkan Lindaweni sehingga Liliyana/Nitya Krishinda Maheswari harus turun di partai terakhir. Kendati demikian, Liliyana/Nitya gagal menyumbangkan poin kemenangan sehingga langkah Tim Indonesia pun terhenti. Di babak puncak, China berhasil kembali menjadi juara Piala Sudirman 2013 dengan mengalahkan Korsel dengan skor 3-0.

4. Piala Sudirman 2015 (Semifinal)

Tim Indonesia kembali tampil di Piala Sudirman 2015 dengan misi untuk memperbaiki hasil minor pada gelaran sebelumnya. Misi itu pun menjadi kenyataan karena Tim Indonesia mampu melangkah hingga babak semifinal. Sayangnya, Tim Indonesia lagi-lagi harus berhadapan dengan China.

Laga itu sebenarnya bisa menjadi kesempatan emas untuk Tim Indonesia membalaskan dendamnya atas kekalahan dua tahun lalu. Akan tetapi, ketangguhan dan kualitas punggawa China saat itu rupanya masih di atas Tim Indonesia. Tim Indonesia pun takluk dengan skor 1-3 dari China.

Tim Merah Putih memulai babak semifinal dengan baik karena mampu merebut kemenangan pertama lewat aksi Ahsan/Hendra. Namun, keadaan mulai berubah ketika Bellaetrix Manuputty kalah Walk Out (WO) akibat cedera. Kekalahan Bellaetrix disusul takluknya Jonatan Christie dan Nitya/Greysia Polii pada dua laga berikutnya. Sementara itu, setelah menang 3-0 dari Jepang di partai puncak, China menggenapi gelar juara Piala Sudirman yang dimilikinya menjadi 10.

5. Piala Sudirman 2017

Piala Sudirman 2017 memberikan pengalaman buruk bagi fans maupun Tim Indonesia karena gagal lolos dari fase grup. Tim Indonesia ketika itu tergabung di Grup 1D bersama Denmark dan India. Kalau dilihat secara kualitas maka yang seharusnya lolos fase grup adalah Tim Indonesia dan Denmark, tetapi India membuat kejutan.

Tim Indonesia secara mengejutkan takluk dari India dengan skor telak 1-4. Kekalahan itu berhasil dibayar Tim Indonesia dengan menang 3-2 atas Denmark. Sayangnya, Tim Indonesia tetap gagal melaju ke babak perempatfinal meskipun memiliki poin yang sama dengan Denmark dan India. Hal itu dikarenakan jumlah kemenangan gim mereka paling rendah di Grup 1D. Alhasil, Denmark yang keluar sebagai juara Grup 1D ditemani India sebagai runner-up.

Namun, juara Piala Sudirman 2017 bukanlah berasal dari tim-tim yang lolos dari Grup 1D. Juara Piala Sudirman 2017 ialah Korsel setelah di partai final mengalahkan sang juara bertahan, China, dengan skor 3-2.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: