Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berantas JPU, BI Siapkan 2.900 Titik Penukaran Uang

Berantas JPU, BI Siapkan 2.900 Titik Penukaran Uang Kredit Foto: Freepik/Jonan111
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyiapkan layanan penukaran uang di 2.900 titik penukaran di seluruh wilayah NKRI, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan terpencil (3T), terhitung mulai 13 Mei s.d. 1 Juni 2019.

Layanan tersebut merupakan sinergi BI dengan perbankan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri 1440 H atau 2019.

Kegiatan bertema "Rupiah untuk Negeri: Titik Sinergi Bank Indonesia dan Perbankan Melayani Negeri" dilakukan dengan membuka kegiatan kas keliling di titik keramaian, kantor perbankan, dan instansi lain.

"Layanan penukaran dilakukan serentak pada Mei 2019, saat ini sudah terdapat 2.895 titik penukaran atau meningkat signifikan dibandingkan periode Ramadan dan Idulfitri 2018 yang mencapai ±1.776 titik penukaran," kata Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi di Jakarta, Jumat (10/5/2019).

Baca Juga: Desember Jadi Batas Akhir Penukaran Uang Lama

Selain itu, BI berencana memberikan layanan prima kepada masyarakat selama periode liburan panjang dengan membuka kegiatan kas keliling di beberapa jalur mudik dan titik penukaran melalui kerja sama dengan perbankan sebagaimana tahun lalu.

Misalnya di Pelabuhan Merak, Tol Cikampek, Cipali, Cipularang, Surabaya, Ungaran, Ngawi-Mojokerto, Ngawi-Kediri, Terminal Giwangan dan Jombor, Alun-Alun Jember, Pasar Mayangan, dan Wonoasih.

Kemudian untuk memberantas jasa penjual uang (JPU), BI membuka kas keliling di landmark (misal Monas), mitra strategis, pusat keramaian lainnya, dan beberapa lokasi khusus seperti di Museum BI Kota, Masjid Pondok Indah, Bekasi, dan Karawang.

Upaya untuk memberikan layanan penukaran uang kepada masyarakat dilakukan setiap tahun dengan tujuan utama mempermudah masyarakat mendapatkan uang pecahan kecil. Hal ini juga dilakukan guna mengurangi risiko uang palsu serta memberantas JPU.

Baca Juga: BI Catat Penukaran Uang Lebaran Capai Rp1,9 Triliun

Kebutuhan uang kartal pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini diprakirakan sebesar Rp217,1 triliun atau tumbuh 13,5% (yoy) dibandingkan periode tahun lalu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: