Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan PDB Pertanian RI 2018 Lampaui Target

Pertumbuhan PDB Pertanian RI 2018 Lampaui Target Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintahan Jokowi-JK selama lima tahun terakhir menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas utama. Keseriusan pemerintah dalam menjalankan program dan kebijakan pertanian terbukti mampu mendongkrak dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan raihan PDB Pertanian 2018 melebihi target yang ditetapkan.

"Kalau dibandingkan dengan 2017, PDB sektor pertanian pada 2018 tumbuh 3,7% dan mampu melebihi target yang ditetap sebesar 3,5%," jelas Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangan pers, Jumat (10/5/2019).

Selama 2013-2018, PDB sektor pertanian konsisten menunjukkan tren positif. Berdasarkan harga konstan 2010 (BPS), pada 2013 PDB pertanian sebesar Rp847,8 triliun, dan terus meningkat masing-masing menjadi Rp880,4 triliun pada 2014 dan Rp906,8 triliun pada 2015.

"Pada 2016 dan 2017, PDB sektor pertanian kembali meningkat menjadi Rp936,4 triliun dan Rp969,8 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada 2018, PDB pertanian meningkat menjadi Rp1.005,4 trilun," lanjut Boga.

Baca Juga: Dengan Pertanian, Indonesia akan Jadi Negara Perekonomian Terbesar, Kata Amran

Pada awal tahun ini (triwulan I), Boga mengungkapkan kinerja PDB pertanian masih menunjukkan tren positif. Dibanding dengan triwulan sebelumnya (triwulan IV 2018), PDB Spertanian tumbuh Rp40,4 triliun atau 19,67% (Rp245,7 triliun vs Rp205,3 triliun), bahkan tumbuh paling tinggi dibandingkan sektor lainnya.

Demikian juga dibandingkan dengan triluwan I 2018 (yoy), PDB pertanian di awal tahun ini membaik dengan tumbuh 1,15% (Rp245,7 triliun vs Rp242,9 triliun).

Selain tumbuh positif, peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional juga semakin penting dan strategis. Hal ini terlihat dari kontribusinya yang semakin meningkat.

"Pada 2014, sektor pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) berkontribusi sekitar 13,14% terhadap ekonomi nasional dan pada 2017 meningkat menjadi 13,53%," ungkap Boga.

Salah satu faktor yang mendongkrak peningkatan PDB pertanian Indonesia adalah meningkatnya ekspor. Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9-10 juta ton. Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, tahun lalu ekspornya mencapai 42 juta ton.

Dari sisi nilai, ekspor juga meningkat pesat. Nilai ekspor 2018 mencapai Rp499,3 triliun, atau meningkat 29,7% dibandingkan di 2015. "Total nilai ekspor yang dihimpun selama kurun waktu 2015-2018 adalah Rp1.764 triliun," terang Boga.

Berdasarkan catatan BPS, Boga memaparkan, neraca perdagangan hasil pertanian Indonesia pada 2018 mengalami surplus senilai US$10 miliar atau setara Rp139,6 triliun. Nilai ekspor sebesar US$29 miliar, sedangkan nilai impor hanya US$19 miliar.

Kementan telah menjalankan sejumlah terobosan agar ekspor pertanian semakin meningkat. Salah satunya, ekspor tidak lagi melewati negara transit, tapi langsung ke negara tujuan. Langkah ini diambil sehingga pemasukan negara lebih besar dan petani pun bisa langsung merasakan keuntungannya.

Baca Juga: Kementan: Pertanian Napasnya Indonesia

"Kementan meningkatkan diplomasi dengan sejumlah negara sehingga proses perizinan ekspor secara langsung bisa lebih dipermudah. Negosiasi menjadi tahapan penting karena kepentingan negeri ini harus bisa terpenuhi," sebut Boga.

Salah satu bukti keberhasilan diplomasi adalah saat Pemerintah China mengizinkan Indonesia untuk kembali mengekspor manggis. Sebelumnya, China sempat mengeluarkan larangan manggis Indonesia untuk masuk negara mereka karena dianggap tidak memenuhi standar baku mutu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: